Merasa biasa-biasa saja usahanya namun berhasil meraih Australia Award Scholarships pada percobaan pertama
===============================================
Adalah Wina Hartati, wanita asal Mataram yang saat mengajukan lamaran beasiswa Australia Awards bertugas sebagai guru di sebuah yayasan di kotanya. Ketika kami berdiskusi dengan teman-teman sekelas saat mengikuti English Academic Purposes tentang bagaimana perjuangan tiap-tiap penghuni kelas 3 Monthers B IALF Denpasar 2013, Wain sapaan akrabnya merasa biasa-biasa saja.
Penasaran kan? merasa biasa tapi kok lulus dan lulusnya pada percobaan pertama?
Wina dikenal sebagai orang yang sangat santai, periang dan tanpa beban mungkin hal ini jadi faktor dia merasa biasa-biasa saja namun ketika mengetahui kemampuannya maka persepsi Anda akan berubah. Kemampuan menulisnya dalam Bahasa Inggris sering mendapat applause dari guru kami di kelas bahkan paper akhir yang diserahkan kepada Sang Guru disebut masterpiece.
Setelah ditelusuri Wina juga merupakan peraih cumlaude saat menyelesaikan S1nya di salah satu kampus negeri di Jakarta jadi bagi kami dia pejuang hebat dengan strategi cerdas. Saya dan salah satu teman pernah belajar teknik presentasi dalam Bahasa Inggris darinya karena dia pengajar Bahasa Inggris dan lulusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Menurut Wina yang selalu tampak casual dengan sandal tepleknya mengaku saat wawancara sangat santai kepada Tim Panelis Australia Awards Scholarships. Sambil bercanda ia mengatakan 'mungkin pewawancara kasihan lihat muka saya jadi diluluskan lah saya' sambil terbahak-bahak.
Sebuah kesimpulan yang bisa kita tarik bahwa seseorang bisa menganggap dirinya biasa-biasa saja padahal sebenarnya dia sangat berpotensi hanya karena dia pribadi yang membumi. Saat ini Wina telah bekerja sebagai dosen di Jakarta setelah menyesaikan studynya di Monash University dengan jurusan Master of Education.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar