Kamis, 26 Oktober 2017

Curhatan Pengejar Beasiswa

aku galau mas Herul? Jawaban akhirnya aku lulus ke Eropa...
Curhatan Pengejar Beasiswa
============================================
Seorang pelamar beasiswa ke Eropa mencurahkan perasaannya di nomor WA saya +8613255901135 saat saya lagi keriting dengan tugas di atas meja ini dengan sebuah pertanyaan:
"Mas Herul, kenapa rasa kesepian dan ditinggalkan bisa begitu gampang menyergap dan bagaimana cara mengatasinya ketika melihat teman-teman lainnya berkembang dan sukses disana sini dan saya masih disini".
=========
Saya menjawab bahwa saya mencintai apa yang saya lakukan, hidup ini bukan dengan membandingkan orang lain, tapi belajar membandingkan diri ini dengan sebelumnya. Mungkin saya bisa seperti ini karena sudah sering di luar dan saya sudah lama meninggalkan pola ala mainstream orang Indonesia seperti itu.
Nah kita harus punya definisi sukses versi kita apa, lalu setiap kali galau balik lagi ke versi kita!
Dan alhamdulillah saya lahir dari orang tua yang tidak mengukur sukses dari hal-hal duniawi. Justru hidup seperti ini membuat saya menjadi pengendali atas keputusan-keputusan hidup saya.
========
Dia bertanya pola seperti apakah itu yang banyak di Indonesia?
==========
Saya jawab orang indonesia sebagian besar menganggap sukses = sekolah yang baik, nilai yang baik, kerja kantoran, PNS, beranak pinak, menikah wah-wahan, punya mobil, rumah, anak lucu lucu, and DEAD, tapi pernah tidak berfikir tentang apa yang paling diinginkan dalam hidup ini?
3 tahun jadi diplomat saya tidak happy saya berhenti, sejak SMP saya sudah tidak tinggal di rumah orang tua merantau sekolah ke kota, sampai kuliah di luar negeri.
Saya mah tidak iri dengan teman yang dapat jabatan, mungkin kadang ada rasa itu tapi saya balik lagi bertanya ke diri sendiri DOES IT SOMETHING I REALLY WANT IN LIFE?
Kalau saya punya jabatan apakah saya bisa sebebas sekarang ini sekolah? Jadi selalu ada harga yang harus ditukar dari sebuah keputusan kita.
Saat ini saya bisa mengestimasi apa yang saya butuhkan, hanya butuh sekian sekian untuk uang kenapa saya maruk untuk pengen ini dan pengen itu semntara besok belem tentu masih bernafas.
Saya sekolah setinggi mungkin sebisa saya menurutku bukan untuk sebuah gaji besar tapi bagi saya sekolah kebutuhan. Ada yang bilang ke saya "kasian yah alumni luar negeri kerjanya cuma segitu".
Yah bedalah, karena target hidup kita beda. Mungkin happines dia dengan mengumpulkan pundi-pundi dan saya tidak ngata-ngatain dia impian kamu tidak bagus tapi jangan dong ngatain impian gua kasian banget karena sebenarnya saya juga kasian sama kamu yah kamu karena KURANG PIKNIK.
======
Lalu mas kadang kalau apes saja down jika bertemu dengan temen-teman sekitar yang tidak bisa mengerti why do we take this kind of life "Pursuing higher dream but they may wait whether we finally get it or not"
====
Kadang kita harus memilih teman bukan yang sama impian dengan kita namun membiarkan kita dengan impian kita seperti saya dengan Maia Yurayan dengan impian Rumah Cincau dan Fadhila Hadisi Turillah dengan Rumah Pensil **** untuk Pendidikan.
Alhamdulillah, gadis ini yang sedang curhat sudah dinyatakan lulus ke Eropa kemarin. Dia tak sabar memamerkan ke saya fotonya berdiri tegak di depan kampusnya.
Selamat semoga barokah

Pegawai BUMN Resign karena Impian jadi Pengusaha - Kisah Pengejar Passion

Dari pegawai BUMN berdasi kinclong, parfum harum, ruang kerja full AC rela menjadi pria multi-tasking belanja ke pasar, memasak, pelayan dan kasir dalam sebuah usaha yang dirintisnya. Demi apa? Passion.

=========================================================

Saat memutuskan berhenti bekerja dari kantor BUMN, Opan sapaan akrab dari Mohammad Taufan sempat banyak yang bertanya. Hal yang sangat umum diantaranya “kenapa berhenti jadi orang kantoran padahal gaji lumayan apalagi itu BUMN”. Demikianlah sebuah resiko ketika melakukan sesuatu out of the box.

Bagaimana Opan menghadapi rentetetan pertanyaan tersebut?

Dia cukup kalem menjawabnya bahwa dia ingin menjalani hidup sesuai pilihannya, pilihan yang merupakan jalan hidup masing-masing orang berbeda dan semuanya ada di tangan kita. Opan ingin membangun sudut pandang yang berbeda dimana menjalani masa depannya versi dia sendiri karena ketika ada niat pasti ada jalan.

Ketika ditanya “apa tidak takut jadi pengangguran”. Opan yakin kita takkan menjadi pengangguran jika kita mengejar, berusaha, dan menjemput rezeki kita. Yang bisa membuat menganggur jika seseorang hanya makan tidur saja.

Ada sebuah tantangan disana dimana menjemput rezeki yang masih tanda tanya besok apa untung apa rugi namun penuh resiko dimana menjadi orang kantoran sudah bisa dipastikan ada yang ditunggu gaji tiap bulannya.

Opan menyarankan selagi masih muda dan sehat itu sebuah modal utama apalagi jika berasal dari keluarga yang cukup. Cukup disini tidak kurang tidak lebih karena tiap orang beda versi cukupnya.

MUDA, SEHAT, BERKECUKUPAN

Inilah modal utama bagi Opan jadi amat bodoh jika modal tersebut digunakan untuk makan tidur saja di rumah. Ayo bergerak saja! Membangun usaha memang ada ketakutan akan kegagalan namun bagaimana bisa tahu akan gagal atau sukses kalau belum pernah dicoba. Jangan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan, melihat, membayangkan dan menerawang yang belum pasti.

Fokus dan buang jauh rasa gengsi, inilah resep dari Opan meskipun bukan berasal dari keluarga pengusaha. Niat awal kita adalah bagaimana menjemput reseki yang entah dimana dan lewat mana. Dibutuhkan kesabaran dalam menikmati proses dalam membangun usaha, selalu bersyukur apapun hasilnya.

BUANG GENGSI inilah slogan Opan, padahal dia yang dulu tiap pagi harum pakai dasi, kinclong depan komputer kena AC seharian, sekarang pagi-pagi harus ke pasar dan terkadang belum mandi dan ikut membantu masak. Dia mendadak jadi pria multi tasking jadi koki, pelayan, dan kasir.

Mencintai pekerjaan itu penting dan itu yang membuat kita bangga meskipun Opan mengakui usahanya masih skala kecil. Baginya halal dan barokah lebih utama karena dengan usaha makanannya bisa membuat orang kenyang.

"bosen jadi pegawai Pan mau jadi pimpinan ya?
Baginya ini pertanyaan lucu karena ini usaha pribadi yang dibangun untuk memanusiakan orang lain dimana jalan rezeki orang lain bisa ada melalui usahanya. Orang-orang yang membantu dia bekerja dan membangun usaha ini itulah masa depan versi dia sendiri. Usaha ini punya semua yang telah membantu saya membangun rezeki, tutupnya.

Alhamdulilah sampai sekarang dari susahnya sampai senangnya sudah lumayan bisa buatnya lebih sering bersama keluarga, bertemu teman baru, lebih banyak belajar bagaimana mencari peluang rezeki. Hal yang paling seru baginya dia bisa punya waktu banyak untuk melakukan hal-hal yang sesuai passionnya sebagai traveler dimana menjadi orang kantoran sulit punya waktu banyak untuk traveling.

Pada akhirnya Opan mendoakan kepada teman, sahabat, dan keluarga bisa berhasil pada pilihan dan jalan hidup masing-masing karena saling mendokan lebih bijak ketimbang saling menjatuhkan pilihan satu dengan yang lainnya.

Ada salam dari Mohammad Taufan bagi si Pengejar Passion!

Gerakan Donasi Penghafal Qur'an Yatim / Berprestasi

Bismillah THE VOLUNTEERS adalah komunitas yang bergerak dalam dunia Islam dan kemanusiaan. Kali ini kami memperkenalkan program kami khusus...