Senin, 18 Desember 2017

Berhenti jadi Dosen lalu Fokus Mengejar Beasiswa ke Luar Negeri


Seluz Fahik pria kelahiran Kupang, NTT memiliki mimpi mengenyam pendidikan di luar negeri pada saat duduk di bangku kuliah, tepatnya pada saat semester akhir kuliah. Di kampusnya tempatnya menimbah ilmu di Kupang dimayoritasi oleh dosen tamatan luar negeri diantaranya adalah Australia. Nah dari cerita tentang kehidupan di negeri rantau dari para pengajar di kampusnya menjadi motivasi baginya sehingga dia menjadi sangat terbiasa dan tahu tentang kehidupan akademis di luar negeri.



Awalnya mimpi itu dirasakan terlalu tinggi namun seiring waktu Seluz merasa bahwa tak ada kata terlambat jika kita mau mencobanya meskipun membutuhkan waktu yang panjang. Kurang lebih 3 tahun waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan beasiswa ke Australia di University of Melbourne. Langkah awal itu dimulai di tahun 2009 dengan mempersiapkan diri dan memantapkan niat untuk maju berjuang mengejar beasiswa.
Meninggalkan sebuah pekerjaan merupakan zona aman dan nyamannya di salah satu kampus ternama di Kupang merupakan keputusan yang harus diambil Seluz demi untuk berkonsentrasi melamar beasiswa. Dia mengakui bahwa mungkin orang lain bisa melamar beasiswa sambil tetap bekerja namun karena Bahasa Inggrisnya belum mencukupi, dia harus belajar intensive selama beberapa bulan dalam program ELTA. Ditambah lagi rasa pesimis kerap datang menyapa hingga menggerus rasa percaya dirinya karena tidak gampang baginya untuk melawan rasa itu karena minimnya pengalaman memenangkan pertarungan beasiswa. 
Keputusan pun Seluz harus pilih yakni 'gambling' untuk mengorbankan pekerjaan selaku asisten dosen yang telah dirintis sejak lama dan pekerjaan yang susah untuk didapatkan. Kehilangan pekerjaan, penghasilan, dan rekan sejawat adalah konsekuensi yang harus diterima dengan keputusannya memundurkan diri dari pekerjaan saat itu. Keputusan harus dibuat dimana pilihannya adalah jika ingin lanjut kuliah di luar negeri dia harus meninggalkan semua kenyamanan kehidupan yang sudah sangat stabil saat itu.
Dan pada akhirnya mimpi itu telah terwujud, Seluz kini telah menyelesaikan study master di University of Melbourne dengan konsentrasi Applied Maths in Infectious Disease Prevention Mathematical Modelling (Matematika Terapan dalam Pencegahan Penyakit Menular Model Matematika). Sudah beberapa bulan terakhir ini dia telah berkarir di Australia Awards Indonesia di Jakarta dan peluang tersebut membuatnya semakin menjelajahi negara lain hingga memperkaya diri dengan tetap menjalani hobbynya sebagai, traveller, blogger, dan photographer. 
Terima kasih Mas "Bubu" atas waktunya untuk diwawancarai 😇

Selasa, 12 Desember 2017

Menuliskan Cerita Hidup sebagai Cara Mengambil Pelajaran untuk Menemukan Tujuan Hidup


= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Setiap orang punya cerita hidup, namun kemampuan menuliskan cerita dengan mengambil pelajarannya tak semua orang bisa. Berbagi cerita, menginspirasi orang lain, dan mengambil hikmah adalah salah satu sarana menemukan tujuan hidup. 
Cerita hidup yang kita jalani sendiri lalu kita tuliskan dalam berbagai bentuk lalu kita refleksikan ke dalam diri sendiri hingga mampu mencapai hikmahnya. Hal ini bisa memberikan kejelasan bagaimana diri kita menjalani hidup hingga menjadi seperti saat ini. Hidup setiap manusia tak hanya dibatasi dengan serentetan kejadian dan peristiwa namun manusia bisa menambahkan sebuah sisi positif dari suatu kejadian, mengartikan apa pelajaran di balik sebuah kejadian, dan menuliskannya kembali meskipun ada konflik dan kejadian tak mengenakkan disana. 
Adalah dr. Hendryk Timur, MM, MARS seorang dokter pengidap Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) yang saat ini menjadi konsultan untuk anak dengan ADHD sebelum menyadari sebuah hikmah dibalik ADHD yang diidapnya dimana ia bekerja di sebuah rumah sakit hingga karirnya, rumah tangga, dan pertemanan tak berjalan dengan baik lalu memutuskan untuk mencari solusi dari apa yang diidapnya. 
Dia mengakui bahwa dirinyalah sumber konfliknya selama ini lalu dia memperbaiki diri dengan berhenti menjadi dokter di rumah sakit lalu membangun institusi sendiri yang bisa membuatnya berdamai dengan ADHD yang diidapnya, membangun rumah tangga baru, dan semuanya telah kembali terkendali hingga kini dia telah pakar di bidang ADHD.
Menuliskan cerita hidup bukanlah hal gampang atau pekerjaan yang bisa dilakukan dalam semalam dan semudah membalikkan telapak tangan. Dengan sebuah musibah kita kadang mengatakan dulu hidup saya baik dan kini telah tertimpa musibah adalah sebuah langkah yang kian memperparah keadaan yang bisa membuat kita tertekan.
Itulah juga saya dulu yang menyalahkan keadaan saat divonis dokter mengidap gangguan cemas (bipolar) namun seiring waktu saya mengubah cerita hidup saya menjadi 👇
"sebelum dideteksi bipolar hidup saya tak ada makna dan tujuannya, dulu saya seorang yang ambisius untuk diri sendiri, gemar menghamburkan uang ke dalam hal sia-sia dan berbau dosa dan kini saya menjadi lebih baik, saya mulai mementori orang lain untuk beasiswa, tempat curhat orang-orang dengan karir dan makna hidup, saya terjun dalam dunia sosial, hingga berbagi kepada sesama, dimana hal tersebut mungkin tak saya lakukan jika hidup saya baik-baik saja".
Melepaskan sebuah kisah yang kita anggap buruk dengan sebuah kebaikan di dalamnya akan menenangkan secara psikologis. Hal yang membuat saya mengubah cara menyampaikan cerita saya adalah dengan terapi, counseling dengan counselor dan mentor.
Saya yakin Anda bisa melakukannya sendiri dari apa yang hilang dan apa yang Anda dapatkan. Inilah yang dilakukan oleh dr. Hendryk dan saya, mengubah cara menyampaikan kisah hidup. 
kita semua berjuang dan "korban" dalam hidup ini. Mengubah cara melihat sebuah kejadian tak mengenakkan dalam hidup dan mengambil sebuah hikmah bukanlah perkara sehari dua hari, ada yang bertahun-tahun melakukannya hingga berproses dalam penerimaan diri dalam menerima sebuah kejadian. Hal ini jelas tak mengenakkan namun dengan rasa syukur akan membawa kepada kedamaian hati dan seseorang bisa menjadi bijak dan menemukan sisi baik dari masalah hingga membuat kita bertahan 😇🙏
======================================
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).

Lowongan Pekerjaan Pemerintah Australia Desember 2017

Lowongan Pekerjaan dari Program Pemerintah Australia di Indonesia 
Program Data Management System (PDMS) Consultant at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children); Closing date for application 12 December. More info here http://thepalladiumgroup.com/…/Program-Data-Management-Syst…
Program Data Management System (PDMS) Programmer at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children); Closing date for application 12 December. More info here http://thepalladiumgroup.com/…/Program-Data-Management-Syst…
Procurement Officer at The Australia-Indonesia Partnership for Rural Economic Development (AIP-Rural); Closing date for application: 13 Dec 2017. TOR and more info here
http://www.thepalladiumgroup.com/…/Procurement-Officer-VN39…
Gender and Social Inclusion Adviser at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children); Closing date for application 18 December 2017. More info here
http://thepalladiumgroup.com/…/Gender-and-Social-Inclusion-…
Education Partnership Manager at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children); Closing date for application 4 January 2017. More info here.
http://thepalladiumgroup.com/…/Education-Partnerships-Manag…
Education Technical Manager at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children); Closing date for application 4 January 2017. More info here.
http://thepalladiumgroup.com/…/Education-Technical-Manager-…
We would be grateful if you could pass this information to your networks in Indonesia who you think are qualified and would be interested in applying.

Seni Menentukan Tujuan Hidup


Menemukan tujuan dalam hidup ini tidaklah sama dengan mencari pekerjaan. Beberapa orang harus melalui proses panjang dan berliku bahkan ada yang hidup tak menemukan tujuan hidupnya hingga akhir hayat. Menemukan tujuan hidup ini bukanlah hanya sekedar menemukan sesuatu yang membuat kita senang dan bahagia. Ini adalah menggali yang terbaik dari diri sendiri dari apa yang paling kita inginkan dalam hidup ini lalu memberikan yang terbaik untuk kehidupan. 

Orang tua menemukan tujuan hidupnya dengan mendidik anak, seorang guru memiliki tujuan mencerdaskan siswa, pendakwah ingin menyebarkan kebaikan kepada orang lain, seorang dokter menemukan tujuannya dengan mengobati pasien. 
Kunci utama adalah menggali yang terbaik dari diri untuk melayani orang lain. Banyak dari kita mencapai tujuan hidup melalui pekerjaan dimana kita merasa ingin berdedikasi dan dibutuhkan namun bagaimana jika kita tidak menemukan ketenangan dalam pekerjaan termasuk tidak merasakan ikatan rasa memiliki dalam pekerjaan?
Sulitnya mendapatkan pekerjaan, hingga isu PHK dan gaji menjadi bahasan tersendiri. Nah jika manusia dalam menjalani aktifitas tanpa sebuah tujuan maka akan merasa jenuh dan hampa. Kita tak perlu menemukan tujuan tersebut dalam pekerjaan namun tujuan hidup memberikan kita alasan untuk tetap bertahan hidup menjalani hari-hari dan mendorong kita untuk tetap semangat untuk maju. 
Merasakan adanya kekuatan lain yang menggerakkan semesta ini dan adanya yang mengawasi kita secara utuh dalam kehidupan kita salah satu cara terkontrol dalam tujuan hidup. Ada yang merasakan hal tersebut saat berada dalam sujud dalam shalat, ada yang merasakan saat memberi kepada sesama, ada yang merasakan hal tersebut saat sendiri yang biasa disebut tafakkur dalam Islam, dan ada pula yang merasakan hal tersebut dengan bermeditasi serta menyepi. 
Inilah mungkin cara-cara menemukan tujuan hidup sehingga hidup lebih bermakna 😇

Rabu, 06 Desember 2017

Merasa Memiliki dan Bertanggung Jawab : Sebuah Cara Menemukan Tujuan Hidup

Merasa Memiliki dan Bertanggung Jawab : Sebuah Cara Menemukan Tujuan Hidup
===========================================
Setelah saya menemukan bahwa ada hal yang jauh lebih penting daripada menjadi bahagia lalu saya memutuskan menekuni dan mempelajari tentang apa yang lebih penting daripada bahagia karena di sebuah ujungnya bahagia itu di luar kontrol manusia kerena siklus hidup ada bahagia dan sedih dan sebuah tujuan hidup membuat tetap kuat dalam mengarungi hidup. Saya mencari orang-orang yang memiliki tujuan hidup dan mewawancarai hingga mengejar mereka dan saya menemukan satu hal yakni rasa memiliki dalam sebuah ikatan dan tanggung jawab.
Saya tidak akan menemukan tujuan hidup jika hanya mengandalkan kebebasan semau saya dan tidak mengikatkan diri dalam sebuah tanggung jawab. Saya membaca ratusan lembar buku psikologi, pengembangan diri, tentang tujuan hidup, dan filsafat.
 Merasa memiliki dalam sebuah ikatan dengan menghargai diri secara mendalam dan menghargai orang lain. Kebanyakan orang mengikatkan diri dalam sebuah hubungan keluarga, anak-orang tua, adik-kakak, suami-istri. Rasa ini muncul dari sebuah cinta yang diikat oleh tanggung jawab untuk berbagi terhadap individu dan tiap orang bisa memilih dengan siapa mengikatkan diri dalam sebuah tanggung jawab dan memupuk rasa tersebut.
Sebuah inspirasi tentang hal ini saya dapatkan dalam sebuah iklan asuransi yang sangat viral di sosial media dari seorang anak muda di Thailand yang tiap hari memberi uang kepada seorang ibu yang kurang mampu, memberi bantuan kepada ibu penjual keliling dengan mengangkat lapak jualannya, hingga menaruh makanan di depan pintu rumah seorang ibu tua.
Apakah seorang lajang tidak bisa mengikatkan diri terhadap orang lain yang membutuhkannya? Atau kita balik pertanyaannya apakah setiap individu yang telah memiliki pasangan sudah mengikatkan diri dalam sebuah ikatan dan tanggung jawab? Rasanya terlalu pendek sudut pandang kita jika hanya mereka yang telah memiliki pasangan yang bisa merasakan ikatan tersebut. 
Hubungan ini pun harus dipelihara karena bisa memudar. Tanpa disadari kadang kita melukai orang yang telah mengikatkan diri kepada kita dengan sebuah pengabaian termasuk mengabaikan mereka saat mereka membutuhkan nasehat, kita dengan sibuk mengutak atik ponsel cerdas, berbicara sepintas lalu kepada mereka, tidak bertegur sapa kepada mereka yang telah tersenyum kepada kita. 
Saya menyadari amat sering mengabaikan mereka yang berada dalam ikatan tanggung jawab saya. Hal-hal seperti ini membuat individu terasa tidak dihargai dan dianggap tak ada. Ketika hidup dengan cinta, kita bisa menghargai orang lain sepenuh hati dalam sebuah ikatan dalam keluarga dan pertemanan. Ikatkanlah diri dengan individu untuk sebuah tanggung jawab yang membuat kita menemukan tujuan hidup! 🙏😇❤️
[Bukhari : 6605] ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga…

Belajar Manajemen dari Sebuah Islamic Center di Negeri Kangguru

😇
Islamic Society of South Australia (ISSA) Adelaide adalah sebuah komunitas muslim terbesar di Australia Selatan yang terletak di Kota Adelaide yang memiliki sebuah masjid, kantor, dan hall untuk pertemuan. Ada banyak hal yang bisa didapatkan jamaah muslim saat berkunjung ke tempat ini seperti jadwal shalat di Adelaide, info tentang kegiatan muslim di Australia, informasi kegiatan donasi ke berbagai negara, konsultasi Islam, Belajar Islam, Belajar Al Qur'an, Kajian Islam, dan masih banyak lagi.




Adalah masjidnya yang begitu bersih dan berfasilitas lengkap ditambah lagi pelaksanaan waktu shalat tepat waktu. Yang membuat bersih masjid tersebut adalah adanya penjaga masjid (marbot) yang digaji layak dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas. Contoh kasus tissu habis saja di toilet akan menjadi ocehan orang di negara maju atau cairan pembersih tangan sudah habis akan menjadi isu meskipun bahan-bahan tersebut sudah ada stocknya di dalam lemari yang dekat dengan toilet dan tempat wudhu.
Saya melihat orang-orang di negara maju seperti Australia sangat royal dalam membelanjakan uangnya di jalan Allah termasuk masjid. Sudah biasa seseorang berdonasi 1,000 AUD jika dikonversi Rp 10.000,- maka setara Rp 10jt. Mereka pun mendatangkan imam yang disebut syeikh khusus untuk mengimami mereka shalat berjamaah. Imam hanya bertugas mengurus jamaah dan mengimami shalat dan tidak ada namanya bekerja sampingan. Full time mengurus umat hingga rumah dan fasilitas dibiayai oleh uang komunitas.
Sang imam juga adalah orang yang dihormati dan berkantor di ruangan khusus yang masih 1 lokasi dengan masjid. Sempat saya melongo ke dalam ruang kantornya, sangat amat layak. Disinilah dia melayani jamaah muslim yang mungkin hendak bertanya jadi seorang imam tidak kemana-mana ketika umat butuh dan seorang imam juga memiliki kemampuan agama yang tidak abal-abal karena yang bisa saya lihat hafalan Al-Qur'annya diatas rata-rata dan kemampuan tentang fiqihnya juga mumpuni karena jamaah muslim yang datang dari berbagai belahan dunia dengan mazhab berbeda harus mampu dia jembatani tuntutannya. Untuk masalah Fiqih biasanya Imam menjelaskan mana yang paling kuat dalilnya sehingga hal tersebutlah yang dipakai.
Ditambah lagi hubungannya dengan negara Timur Tengah sangat kuat sehingga besar kemungkinan ada supply donasi dari sana. Satu lagi disini kita bisa berdonasi dengan sistem gesek dari kartu debit/kredit kita. 
Khusus untuk penjaga masjid ini hal yang tidak bisa disepelekan. Masjid selalu dalam keadaan bersih sebelum shalat 5 waktu dan penjaga masjid harus standby setiap shalat 5 waktu untuk adzan dan iqamah. Terkadang ada kegiatan tambahan seperti pameran atau kajian maka penjaga masjid yang bertanggungjawab. Memastikan toilet dan tempat wudhu bersih, hari jumat dimana pekerjaan bertambah karena teras masjid harus dialasi tikar.
Volume pekerjaan akan bertambah bagi imam dan penjaga masjid ketika bulan Ramadhan karena adanya buka puasa selama bulan ramadhan dan makan malam serta shalat tarawih. Masjid ini juga digunakan i'tikaf dengan fasilitas lengkap. Untuk 10 hari terakhir ramadhan Qiyamullail dilakukan berjamaah pukul 02:00 dinihari lalu dilanjutkan makan sahur dari sponsor tertentu yang selalu ada saja makanan tiap shubuh.

Selasa, 05 Desember 2017

INFO LOWONGAN PEKERJAAN DESEMBER 2017

Berikut info 27 lowongan pekerjaan yang sedang buka di Kedubes Australia, proyek/program Pemerintah Australia & USA, serta di Sekretariat ASEAN.  Posisi ini terbuka untuk semua warga negara Indonesia. Jika berminat, silakan untuk apply. Terima kasih.

1. Regional Executive Officer/Regional Training Coordinator at Department of Immigration and Border Protection, Australian Embassy Jakarta; Closing date for application: 6 Dec 2017. TOR and more info: http://indonesia.embassy.gov.au/files/jakt/JV-LE6-DIBP.pdf

2. Senior Officer Human Rights Division at ASEAN Secretariat; closing date for application: 22 Dec 2017. More info: http://asean.org/storage/2017/11/Advert-SO-Human-Rights-1117-fnl.pdf

3. Technical Officer Procurement, Administration & General Affairs at ASEAN Secretariat; closing date for application: 8 Dec 2017. More info: http://asean.org/storage/2017/11/Advert-TO-Procurement_fnl23Nov17.pdf

4. Officer for the ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR); closing date for application: 26 Nov 2017. More info: http://asean.org/storage/2017/11/Advert-Officer-of-AIPR-15Nov17.pdf

5. Communications Officer at TASS program (Technical Assistance for Education System Strengthening, DFAT funded program); closing date for application: 12 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/Communications-Officer-VN3882

6. The Program Manager at Investing in Women (IW) program; closing date for application: 6 Dec 2017. More info: http://jtai.turborecruit.com.au/position_description/497/211117%20IFA%20-%20Program%20Manager%20-%20Indonesia%20FINAL.pdf

7. National Monitoring and Evaluation Specialist at TASS program (Technical Assistance for Education System Strengthening, DFAT funded program); closing date for application: 12 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/National-Monitoring-and-Evaluation-Specialist-VN3884

8. Long-Term Senior Health Economics Advisor at Health Technical Assistance Project (BANTU, USAID funded program); closing date for application: 8 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/Long-Term-Senior-Health-Economics-Advisor-Indonesia-VN3890

9. MCH Development Evaluation Expert at Health Technical Assistance Project (BANTU, USAID funded program); closing date for application: 30 Nov 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/MCH-Development-Evaluation-Expert-VN3829

10. Data Analyst, Maternal and Newborn Health at Health Technical Assistance Project (BANTU, USAID funded program); closing date for application: 30 Nov 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/Data-Analyst-Maternal-and-Newborn-Health-VN3620

11. District Coordinators: Papua Child Cash Transfer Program at MAHKOTA program (Towards a Strong and Prosperous Indonesian Society, DFAT funded program); closing date for application: 4 Dec 2017. More info: http://www.cardno.com/en-au/Careers/Pages/2886375.aspx


12. Provincial Manager - East Java at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/Provincial-Manager---East-Java-VN3911

13. MERL Officer (Quantitative & Data Management) at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/MERL-Officer-Quantitative--Data-Management-VN3917

14. Program Assistant - East Java at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/Program-Assistant---East-Java-VN3925

15. Provincial Facilitators - East Java at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/Provincial-Facilitators---East-Java-VN3926

16. Finance Officer - East Java at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info:  http://thepalladiumgroup.com/jobs/Finance-Officer---East-Java-VN3923

17. Program Assistant - Nusa Tenggara Barat at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info:   http://thepalladiumgroup.com/jobs/Program-Assistant---Nusa-Tenggara-Barat-VN3924

18. Operations & Administration Officer - East Java at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info:    http://thepalladiumgroup.com/jobs/Operations--Administration-Officer---East-Java-VN3922

19. Monitoring, Evaluation, Research and Learning (MERL) Officer (Qualitative) at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info:  http://thepalladiumgroup.com/jobs/Monitoring-Evaluation-Research-and-Learning-MERL-Officer-Qualitative-VN3915

20. Learning Specialist at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info:   http://thepalladiumgroup.com/jobs/Learning-Specialist-VN3914

21. Operations & Administration Assistant – Sumba at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info:   http://thepalladiumgroup.com/jobs/Operations--Administration-Assistant---Sumba-VN3930

22. Operations & Administration Assistant - North Kalimantan at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info:   http://thepalladiumgroup.com/jobs/Operations--Administration-Assistant---N.-Kalimantan-VN3931

23. Operations & Administration Assistant - East Java at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/Operations--Administration-Assistant---East-Java-VN3928


24. Operations & Administration Assistant - Nusa Tenggara Barat at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 7 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/Operations--Administration-Assistant---Nusa-Tenggara-Barat-VN3929

25. Program Assistant – Sumba at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 6 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/Program-Assistant---Sumba-VN3905

26. Program Assistant - North Kalimantan at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 6 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/Program-Assistant---North-Kalimantan-VN3913

27. Provincial Education Officer – Sumba at INOVASI program (Innovation for Indonesia's School Children, DFAT funded program); closing date for application: 5 Dec 2017. More info: http://thepalladiumgroup.com/jobs/Provincial-Education-Officer---Sumba-VN3661

Kamis, 30 November 2017

Ada Hal yang Lebih Penting daripada Menjadi Orang yang Bahagia



Ada Hal yang Lebih Penting daripada Menjadi Orang yang Bahagia
== == == == == == === ==== ==== === ==== === ==== === ===
Sebagian besar waktu manusia mati-matian mengejar kebahagian, namun sebuah riset menunjukkan semakin manusia mengejar kebahagiaan maka semakin bahagia itu menjauh. Semakin manusia mencoba mendefenisikan apa kebahagiaan itu maka semakin sulit kebahagiaan itu tercapai.
Sejak kecil saya menjejali diri dengan bahagia jika bisa ini dan itu dan puncaknya ketika saya lulus menjadi PNS di Kemenlu dan saya harus jujur saya tidak bahagia. Semua rasanya sudah tercapai, usia muda, lulus kuliah cepat, prestasi sedari SD hingga kuliah, hingga pucaknya diterima menjadi diplomat. Di titik itu saya tidak merasakan keterpenuhan dalam hidup yang dapat membuat saya bahagia.
Apakah hanya saya yang merasakan hal ini?
Ternyata tidak karena setelah saya membuat pengakuan tentang hal tersebut, banyak rekan saya juga merasakan hal yang sama.
Meskipun di zaman sekarang milenials sudah memenuhi standar hidup layak seperti memiliki rumah, pekerjaan, bisa jalan-jalan dalam dan luar negeri, memiliki pasangan ideal, anak yang lucu-lucu, hingga memiliki aset namun banyak dari mereka merasakan kehampaan, kekosongan, dan tertekan. Untuk mengidap rasa seperti ini kita tidak harus mengidap depresi menurut tes lab dan pemeriksaan psikolog. Parahnya lagi milenials seperti ini bukanlah orang yang tidak bahagia namun mereka gagal menemukan ARTI keberadaan mereka di atas bumi. 
Lalu saya menekuni dunia psikologi baik lewat buku atau diskusi dengan psikolog dan psikiater. Kebahagiaan adalah sebuah kondisi yang menyenangkan dan nyaman yang bersifat sementara atau merasa nikmat dalam waktu tertentu. Kita bisa melihat ada orang merasa bahagia dengan nongkrong di kafe, ada yang bahagia dengan traveling, ada yang bahagia dengan berbelanja, bahkan ada yang bahagia dengan memberi kepada sesama.
Nah bagaimana jika hidup kita hanya kita habiskan untuk menikmati setiap hari obrolan di kafe hingga akhir hayat? Berkeliling dunia jalan-jalan hingga tua nantinya? Menghabiskan uang untuk menjejali diri dengan barang dan diskon di sebuah mall? Benarkah ini bahagia?
Ada sesuatu yang lebih penting yakni menemukan ARTI hidup. Menemukan arti dan tujuan hidup adalah mengerahkan diri untuk terikat pada suatu hal dan menghargai diri, mengerahkan kekuatan diri untuk melayani orang lain, mengembangkan potensi dalam diri untuk melayani sesama. Mereka yang menjalani hidup dengan sebuah tujuan lebih memiliki daya tahan lebih, menunjukkan performa yang lebih baik dalam hal pendidikan dan pekerjaan, serta harapan hidup yang lebih panjang.
Semenjak itu saya mencoba membuktikan dan mencari jawaban dari orang-orang yang telah menemukan tujuan hidup lebih awal dan menanyakan resepnya. Orang-orang ini terlihat sederhana namun memiliki kekuatan dari sebuah sorot mata yang dapat memberi kekuatan dalam mengarungi hidup. Mereka pun datang dari berbagai latar belakang profesi.
Lalu dari buku-buku saya menemukan tokoh-tokoh besar. Nabi Muhammad, Mahatma Gandi, dan Mother Teresa hanyalah sebagian kecil nama-nama yang menyerahkan hidupnya untuk sebuah tujuan hidup. Siapa bilang hidup Nabi Muhammad selalu bahagia? Bagaimana dengan kerasnya kehidupan Gandi? Hingga Mother Teresa meninggalkan kenyamanan hidup melayani sesama demi sebuah tujuan hidup. Disinilah saya menemukan ada hal yang lebih penting daripada kebahagiaan dalam hidup ini. 
Jika pekerjaan belum memberikan peluang untuk menemukan tujuan hidup, alasan untuk menghidupi orang lain juga sebuah tujuan hidup. Seorang perawat yang bisa melayani pasien, seorang ibu merawat anaknya dengan baik, seorang ayah yang bertahan untuk mencari nafkah buat keluarga bisa menjadi sebuah tujuan hidup.
Karena bahagia datang dan pergi. Dan ketika hidup memberikan pengalaman manis dan pahit sebuah ARTI / tujuan hidup menjadi alasan mengapa kita masih tegar untuk bertahan dalam menjalani hidup 😇🙏

Karena Saya Mengidap Mengidap Bipolar Disorder

A confession of a Person with Bipolar Disorder - Pengakuan Pribadi "Saya mengidap Bipolar"


Menuliskan ini adalah sebagai tanggung jawab moral sebagai penerima beasiswa Australia Awards Scholarships dimana saya mempelajari dunia Special Education; Dunia orang-orang yang memiliki "kekhususan". Salah satu alasan saya mengambil jurusan ini dan mati-matian saya perjuangkan; saya banting STIR dari jurusan saya sebelumnya adalah saya memiliki gangguan jiwa.


Saya harus mengadvokasi orang-orang dengan gangguan jiwa dan masyarakat bahwa kami hanya butuh dianggap ada bukan untuk dikasihani. Lalu, saya maju mundur untuk menguak sisi gangguan jiwa saya, tapi ketika salah satu mata kuliah saya di Flinders membahas tentang bagaimana pendidik harus menguatkan anak-anak yang memiliki kekhususan agar berani menentukan mimpi mereka, berani memutuskan hal-hal krusial dalam hidup dan hidup mandiri. Lalu bagaimana saya bisa melakukan ini kalau saya bersembunyi dibalik gangguan jiwa saya dan tidak mau mengungkapnya sementara saya mendapatkan jatah dan fasilitas pada beasiswa ini karena 'kekhususan' saya.

BISMILLAH

Apakah saya mundur? Yah saya pernah berada di titik itu, meratapi hidup bak dunia sudah runtuh setelah vonis dokter tepatnya di tahun 2008 akhir. Lalu setelah berbulan-bulan konsultasi dengan psikiater dan dia bilang sampai kapan kamu bertanya WHY ME? WHY ME? Kenapa tidak mengubah pola pikir apa yang harus saya lakukan dengan gangguan jiwa ini. Nasehat ini bak strum bagi saya untuk bangkit.
Yah saya sudah cukup menyusahkan orang dengan keadaan seperti ini, lalu bagaimana kalau saya CUKUP untuk memperbaiki diri saja, tidak menjadi beban orang lain. SIMPEL. Mungkin orang lain berjuang meraih SyurgaNya Allah dengan bekerja keras, berhaji, berinfaq, berpuasa, NAH saya cukup bersabar saja dengan gangguan ini.
and the story goes......


Ini adalah pergolakan batin antara menulis atau tidak tentang anxiety disorder yang saya idap karena part disleksia sudah selesai dan tamat. Anxiety Disorder adalah salah satu dari gangguan jiwa yang ditandai dengan rasa cemas berlebih terhadap berbagai hal. 
STOP jangan berhenti disini! Setiap orang memiliki rasa cemas namun pengidap anxiety disorder melebihi ambang batas cemas orang normal. Hal sepele, saya sangat cemas saat akan keluar rumah – membayangkan keluar rumah saja saat masih menggeliat di pagi hari membuat otak saya berfikir seolah-olah terjadi perang dunia kalau keluar rumah, cemas berlebih saat di keramaian – saya merasa semua orang melihat saya dan memperhatikan saya hingga saya menunduk dan lebih sering memakai baju kaos yang dengan penutup kepala.


Gejala ini telah terlihat saat saya SMU, saya merasa tidak seperti anak-anak lainnya. Kenapa saya merasa cemas melewati pintu gerbang sekolah, kenapa saya merasa cemas saat berada di dalam kelas, merasa cemas barang-barang saya akan hilang, merasa tidak aman saat bepergian, takut berbicara dengan orang baru karena merasa dia adalah penjahat, dan ketika serangan cemas itu “kumat” saya bisa menarik diri tidak mau diajak bicara, tutup kamar, dan dunia terhenti.



Saya tidak memiliki minat untuk berbicara remeh temeh atau istilah orang obrolan ringan basa basi, saya tidak berminat bergaul dengan orang lain karena takut dimanfaatkan, dan masih banya gejala abnormal pada diri saya. Saya merasa saat itu harus ke psikiater, namun waktu itu saya masih duduk di bangku SMU belum memiliki uang untuk ke psikiater. Dengan terbatasnya informasi saat itu, sering saya dengar orang berkata “ke psikiater tuh buang-buang waktu dan uang saja”. Jadi apa benar?


Tepatnya saat saya mengalami depresi yang pernah saya tulis pada bagian sebelumnya dan saya ditangani psikiater dan psikolog di penghujung 2008. Saya akhirnya recovery dari depresi namun symptom cemas belum hilang dan saya tidak tahu membahasakan, ada apa ini? Lalu saya minta pada psikiater, dok apa nama gangguan yang saya alami. Lalu dia menuliskan rekomendasi agar saya di assesmen oleh psikolog. Biayanya mahal cuiy semua ini - yah semua harus dibayar demi sebuah obsesi menjadi orang "normal".
Beberapa sesi asesmen, dan hasilnya dianalisa psikolog, sampai saya mengejar-ngejar apa sudah selesai? Namun waktu yang dijanjikan sudah lewat juga, penantian berlanjut. Lalu saya datang ke klinik psikolog tersebut, dan dia minta saya menunggu hasilnya karena masih sementara dibuat lalu tibalah waktunya.



Perasaan yang saya sulit ungkapkan saat itu melihat hasil asesmen saya tepatnya 22 Juni 2009 di usia 24 tahun. Hasil assessment menunjukkan SARS (self-rating anxiety scale) saya melebihi batas normal. Saya harus minum obat apa biar sembuh? Tidak ada obat permanen yang menyembuhkan anxiety, kamu harus hidup sepanjang hayat, tegas psikolog.




Bu kok hasil asesmennya benar-benar menggambarkan diri saya selama ini, nah tesnya kan hanya tanya jawab sambil menggambar, main-main kartu, nyusun-nyusun puzzle, kok bisa tahu begini? Saya belajar 4 tahun lebih dan saya mengambil profesi tambahan jadi ini makanan saya, jawabnya. Lalu apa saya mengidap phobia sosial? Lalu saya tanya saya mengidap apa bu?

Sabtu, 25 November 2017

Alumni Hubungan Internasional Mengubah Haluan Karir menjadi Guru

Alumni Hubungan Internasional Unhas Makassar Terpanggil Menjadi Guru 





Jika kebanyakan sarjana pendidikan enggan menjadi guru dengan berbagai alasan termasuk merasa bahwa menjadi guru kerjaan rendahan tidak demikian bagi Arafat Arsyad. Menjalani profesi guru adalah sebuah panggilan jiwa dimana dia sudah sempat mencoba beberapa profesi yang berhubungan dengan latar belakang pendidikannya di universitas namun dia memilih menjadi guru karena merasa bahwa ada banyak manfaat positif yang bisa disebar kepada masyarakat melalui profesi guru.
Ketika masuk sebagai mahasiswa di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin bayangannya adalah bekerja sebagai diplomat di Kementerian Luar Negeri. Sebuah mimpi yang hampir dimiliki bagi mereka yang masuk di jurusan ini namun seiring berjalannya waktu dia sadar bahwa ada porsi yang terbatas dan kompetisi ketat menjadi seorang diplomat di negeri ini. Dia pun juga sadar menjadi diplomat harus memiliki keterampilan tertentu yang masih harus digali dari dirinya dan membutuhkan waktu untuk mencapai semua itu.
Dengan melihat realita ini ayah dari dua orang anak ini merasa harus lebih berbesar hati, lebih realistis dan lebih cerdas menentukan prioritas hidup bahwa ada hal yang lebih penting dari pada menjadi Duta Besar dalam versi Diplomat Indonesia menjadi Duta Besar untuk sesama yang membutuhkannya. Menjadi Duta Besar untuk sesama yang tanpa dibatasi ruang gerak kreatifitasnya karena menyadari pasar kerja yang bisa menyerap alumni Hubungan Internasional masih sangat segmented.
Mengapa Arafat ingin jadi guru?
Menjadi guru merupakan pilihan yang diambil secara sadar dan pertimabangan, dikarenakan rasa peduli yang besar terhadap keluarga dan juga kepentingan masyarakat menggeser ego pribadinya. Meskipun dia menyadari pasar kerja untuk alumni HI sangat besar peluangnya bagi Arafat dimana dia sempat bekerja di salah satu maskapai terbesar di negeri ini untuk penerbangan ke luar negeri ini, namun karena mengingat dia lebih menekankan faedah / unsur Guna diri di masyarakat sehingga dia lebih memilih jalan seperti saat ini dengan menjadi guru.
Arafat juga menyampaikan bahwa ilmu yang didapatkannya di bangku kuliah sangat bermanfaat dalam karirnya sebagai guru menurutnya menjadi guru juga Duta penyebar manfaat bagi siswa dan komunitas, meskipun dengan profesi guru keahlian dan bakat diplomasi tetap bisa tersalurkan.
Temukan cerita lengkapnya di

Kamis, 23 November 2017

Meniggalkan Pekerjaan Nyaman, Negara Maju, Sahabat dan Keluarga demi Sebuah Tujuan Hidup

Menjadi orang asing di suatu negara merupakan pengalaman berharga untuk dibagikan. Jika selama ini ini kita hanya melihat sisi asiknya tinggal di suatu negara dengan pemandangan, foto jalan jalan-jalan, dan serunya di suatu negara ada sisi yang jarang terungkap yakni bagaimana cara bertahan di suatu negara.

Carl, pria keturunan Amerika yang sudah bekerja di Indonesia sembari belajar Bahasa Indonesia untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa lokal setempat.


Meninggalkan comfort zone adalah jawaban mengapa memilih perkerjaan yang Carl jalani saat ini dan tinggal di Indonesia. Sebuah pekerjaan di Amerika dengan gaji memadai dan pada periode tertentu sudah bisa ditebak kebutuhan materi yang memadai namun Carl memilih meninggalkan pekerjaan di negara tempat kelahirannya. Meninggalkan keluarga dan sahabat di Amerika sebuah harga yang harus dibayar lalu bagaimana ayah satu anak ini mampu bertahan di negara rantau?


Mengerjakan hal yang saya sukai, jawab Carl. Hal yang dia sukai adalah mempelajari Alkitab inilah yang mengalahkan keinginannya untuk tetap berada dalam zona nyaman di Amerika dimana pekerjaan yang telah mengalahkan ego saja dimana kebanyakan orang tidak ingin meninggalkan zona nyaman. Dia menyadari kecintaannya mempelajari Alkitab dan dia menemukan di belahan dunia lain tak memiliki kesempatan membaca Alkitab dalam versi bahasa lain sementara di negaranya sudah sangat lengkap sehingga tidak 'menantang' lagi baginya. Yang dibutuhkan di Amerika sudah lengkap dan tuntas.



Ketertarikannya mempelajari Alkitab ditempuh lewat jenjang sekolah setingkat bachelor selama 3 tahun setengah. Kecintaannya pada pekerjaan ini dapat dilihat dengan pernyataannya bahwa dia ingin orang lain merasakan sebuah rasa yang tidak dirasakan sebelumnya sebelum dia mempelajari Alkitab dan dia ingin orang lain juga merasakan hal tersebut. Dia merasakan kepuasan, ketenangan, dan kedamaian dalam pekerjaan melayani orang lain.


Perjuangan untuk menikmati pekerjaan saat ini dimulai ketika dia harus meninggalkan pekerjaan yang aman dari segi finansial dan masa depan cerah di Amerika lalu di memutuskan masuk kampus dan setelah menyelesaikan pendidikannya dia mengunjugi sebuah negara di Afrika untuk melihat belahan dunia lain. Sebuah tempat yang memberinya pelajaran. Pelajaran untuk terus mencari dan akhirnya dia melakukan observasi tentang negara yang menjadi tujuan pekerjaannya dan ditemukanlah Indonesia. Baginya, Indonesia masih membutuhkan keahliannya.


Hidup di negeri rantau memiliki tantangan tersendiri bagi Carl yakni ketika menjadi orang tua di negara ini karena anak pertamanya lahir di Indonesia. Tak ada sahabat, teman dan keluarga meskipun dia memiliki teman di Indonesia namun rasa yang amat berbeda dengan mereka yang dirindukannya di Amerika. Dukungan dari teman, sahabat, dan keluarga demi pekerjaan yang dicintainya dimana harus dibayar dengan pengalaman yang sangat berharga. Dia mengaku ada saat dia sedih hingga menangis layaknya yang saya sampaikan saat berada di Australia saat menyelesaikan pendidikan.

Mengembalikan kepada tujuan awal "Mengapa Saya Berada Disini" adalah obat mujarab ketika berbagai tantangan pekerjaan dan kondisi sekitar tak bersahabat. Carl mengakui dalam pekerjaan selalu ada masalah namun dengan mengembalikan kepada tujuan awal kita berada disini akan membuat masalah menjadi jelas arah solusinya.

Tantangan lainnya hidup di Indonesia adalah banyak hal-hal yang dianggap normal di Indonesia dimana Carl belum mampu untuk mencari solusinya. Ada kejadian dimana untuk menyelesaikan masalah tak ada petunjuk jelas bagaimana menyelesaikannya. Hal ini bisa dimaklumi karena Carl berasal dari negara dimana segala sesuatu sangat jelas petunjuknya dimana ketika kita mengalami masalah ada aturan apa yang semestinya dilakukan. Di Indonesia pun ada aturan tersebut namun masih banyak 'unwritten rules' dalam menegakkan sebuah aturan.


Tinggal di Indonesia selama dua tahun lebih memiliki cerita tersendiri baginya, terlebih buah hatinya lahir di Indonesia, hidup di Indonesia, menghirup udara di Indonesia dengan kewarganegaraan Amerika. Anaknya telah menjalani budaya Indonesia namun kewarganegaraannya adalah Amerika. Raut wajah sedih terlihat dimata Carl saat mengakhiri obrolan kami.


Thanks to Carl who has shared his wonderful experience during his stay in Indonesia. I do hope you enjoy Indonesia and your positive spirit can be shared.

Senin, 20 November 2017

Ketika Hidup Tak Memberi Pilihan untuk Sebuah Passion - Cerita Perempuan Desa Kapopo

Cerita Perempuan dari Desa Kapopo
===========================
Adalah ibu Ani, seorang single mother yang ditinggal mati oleh sang suami yang saat ini berdomisili di Desa Kapopo Ngata Baru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang telah membuka mata saya bagaimana sebuah kemiskinan merupakan mata rantai  panjang dan membuat saya melihat hal tersebut merupakan proses terstruktur di negeri ini. Hal ini tidak akan saya bahas panjang lebar karena bukan bagian ini yang ingin saya ceritakan.
Ada sebuah amanah dari sahabat saya di Australia yang berketurunan Arab Saudi untuk memberikan zakat malnya kepada mustahiq di Indonesia. Dia memastikan bahwa orang miskin yang harus kamu berikan uang ini adalah betul-betul miskin lalu saya berselancar di internet apa saja kategori miskin dalam Islam dan saya menemukan orang-orang di sekitar saya belum ada yang memenuhi syarat ini.
Lalu saya kabarkan kepadanya yah sebut saja namanya Hakamy. Hakamy menyarankan "Go outside your place that you usually go" dan saya mengiklankan di sebuah grup facebook ternama di Kota Palu bahwa saya mencari sekitar 10 orang yang masuk kategori miskin karena ini bukan uang saya dimana saya bisa memberikan kepada siapa yang menurut perasaan saya miskin. 
Adalah hal aneh bagi sebagian orang bahwa ada yang ingin memberi donasi namun mengiklankannya. Ada yang merespon lewat direct message ke saya namun ketika ingin bertemu dan saya minta nomor HP merasa saya adalah penipu. Amat sangat wajar, saya memahami hal tersebut.
Lalu senior saya di Bahasa Inggris, Untad, membaca iklan tersebut dan mengajak saya ke Desa Kapopo dimana awalnya hanya berbekal nomor HPnya dan saya tidak tahu bahwa dia  senior saya. Berbekal nomor HP tersebut saya menghubungi dan kami bertemu dan akhirnya kami tahu bahwa kita pernah sekampus dan dipertemukan disini dalam sebuah amanah orang.
Dia menunjukkan dimana Ibu Ani tinggal lalu kami berikan donasi uang yang sudah diamplopkan. Mendatangi rumah bu Ani merupakan pengalaman tak terlupakan bagi saya dimana saat itu saya terfikir akan ada wajah memelas akan saya hadapi dan dengan rasa PD saya akan hal itu namun fakta yang saya temui berbeda.
Seorang ibu dengan pengalaman atas kerasnya hidup menjadi tulang punggung keluarga dan tak ada rasa ingin dibelaskasihani. Anak yang sekarang menemaninya adalah kekuatannya sementara 3 anaknya yang lain telah menikah di usia muda. Kebanyakan muda-mudi di desa ini menikah di usia belasan dan hanya menamatkan pendidikan SD. Alhamdulillah anak yang masih menemaninya saat ini sudah masuk di MTS lalu demi menyambung hidup dan anaknya, dia tak ada pilihan selain masuk ke hutan mencari kayu bakar atau membuat arang yang kita tahu pekerjaan menebang pohon dan membuat menjadi arang adalah pekerjaan lelaki.
Ketika hidup tak menawarkan sebuah pilihan masihkan kita mencari yang namanya passion dalam pekerjaan? Adakah passion di dalam kepala ibu Ani? Adalah tujuan hidup untuk membiayai keluarga dan anaknya sebagai single parent mengalahkan passion dan ibu Ani tak akan mengerti konsep passion yang selalu saya gaungkan selama ini.

5 Lima Hal yang Harus Kamu Lakukan Saat Terdiagnosa Gangguan Jiwa

Saya tertarik dan terpanggil menuliskan ini karena masih tabu membahas dan mengakui kalau seseorang memiliki gangguan jiwa di negara kita. Namun alhamdulillah saya mendapat penanganan yang baik dari psikiater, psikolog, counselor, mentor, dan advisor selama di Australia karena saya mengidap gangguan cemas (bipolar). Ditambah lagi saya memang mempelajari sedikit tentang hal ini ketika masuk di bangku kuliah di Australia. Yah yang belum tahu apa bipolar yah googling aja atau intinya saya sespektrum sama Pesinetron Marhanda.
Nah inilah 5 hal yang bisa kamu lakukan 
1. Meminta Bantuan ke Psikolog, Counselor, atau Psikiater
Anda tidak sanggup mengurai masalah dalam diri tanpa meminta bantuan profesional. Lalu kenapa harus ke profesional karena jika Anda berbagi cerita dengan orang umum mereka pada umumnya belum memiliki pengetahuan tentang gangguan jiwa ditambah lagi kebanyakan orang-orang ini memiliki kepentingan dengan Anda. Sebagai contoh, Anda depresi dengan pekerjaan yang terlalu berat buat Anda lalu curhat ke orang tua mungkin orang tua menyarankan kamu sabar yah nak! cari kerja susah kamu jalani aja!
2. Melakukan upaya pengobatan bisa dengan obat klinis dan terapi perilaku yang dirancang oleh psikolog
Upaya pengobatan ini yang sedikit memakan biaya karena obat klinis dengan khasiat yang bagus memang merogoh kocek namun apa kita membiarkan hidup berantakan? Pay it or Enjoy the mental health problem. 
Lalu apa bisa kita merancang terapi buat diri sendiri? Nah amat sangat mungkin namun Anda butuh kontrol orang lain apakah terapi berefek. Ibaratnya kayak begini Anda ingin lepas dari kecanduan menonton TV, nah menonton TV sesuatu yang Anda sukai lalu Anda rancang sendiri terapi perilakunya lalu Anda evaluasi, nah saya rasa butuh komitmen kuat dan Anda sepertinya sudah bisa masuk kategori 'malaikat' jika sukses. hahaha
3. Mengedukasi diri sendiri, keluarga, teman dan lingkungan kerja
Anda butuh untuk dimengerti oleh orang lain namun bagaimana Anda bisa menyampaikannya jika Anda hanya menerka-nerka tanpa pengetahuan. Keluarga dan teman kita bukan paranormal jadi mereka tidak akan mengerti kalau Anda tidak berikan pemahaman. Perkara mereka menerima atau tidak that's theirs not ours.
4. Menemukan potensi diri
Temukan kekuatan Anda dan hal yang paling Anda ingin capai dalam hidup ini. Temukan hasrat hidup Anda yang membuat Anda tiap pagi bangun dengan semangat ketika mengingatnya. Potensi bisa apa saja. Potensi seorang ibu yang baik adalah mendidik dan merawat anaknya, seorang guru bagaimana menularkan ilmu ke siswa, menjadi pelayan masyarakat yang baik sehingga Anda merasa dibutuhkan dan pembeda dari orang lain. 
5. Hiduplah dengan Versi Anda karena ini adalah proses berdamai dengan masa lalu dan penerimaan diri
Memiliki gangguan jiwa hendaknya membuat Anda bijak bahwa apa yang baik bagi orang lain belum tentu baik buat saya. Mungkin orang lain bahagia dengan cara demikian demikian namun Anda memiliki cara menikmati bahagia Anda.



Gerakan Donasi Penghafal Qur'an Yatim / Berprestasi

Bismillah THE VOLUNTEERS adalah komunitas yang bergerak dalam dunia Islam dan kemanusiaan. Kali ini kami memperkenalkan program kami khusus...