Selasa, 12 Desember 2017

Menuliskan Cerita Hidup sebagai Cara Mengambil Pelajaran untuk Menemukan Tujuan Hidup


= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Setiap orang punya cerita hidup, namun kemampuan menuliskan cerita dengan mengambil pelajarannya tak semua orang bisa. Berbagi cerita, menginspirasi orang lain, dan mengambil hikmah adalah salah satu sarana menemukan tujuan hidup. 
Cerita hidup yang kita jalani sendiri lalu kita tuliskan dalam berbagai bentuk lalu kita refleksikan ke dalam diri sendiri hingga mampu mencapai hikmahnya. Hal ini bisa memberikan kejelasan bagaimana diri kita menjalani hidup hingga menjadi seperti saat ini. Hidup setiap manusia tak hanya dibatasi dengan serentetan kejadian dan peristiwa namun manusia bisa menambahkan sebuah sisi positif dari suatu kejadian, mengartikan apa pelajaran di balik sebuah kejadian, dan menuliskannya kembali meskipun ada konflik dan kejadian tak mengenakkan disana. 
Adalah dr. Hendryk Timur, MM, MARS seorang dokter pengidap Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) yang saat ini menjadi konsultan untuk anak dengan ADHD sebelum menyadari sebuah hikmah dibalik ADHD yang diidapnya dimana ia bekerja di sebuah rumah sakit hingga karirnya, rumah tangga, dan pertemanan tak berjalan dengan baik lalu memutuskan untuk mencari solusi dari apa yang diidapnya. 
Dia mengakui bahwa dirinyalah sumber konfliknya selama ini lalu dia memperbaiki diri dengan berhenti menjadi dokter di rumah sakit lalu membangun institusi sendiri yang bisa membuatnya berdamai dengan ADHD yang diidapnya, membangun rumah tangga baru, dan semuanya telah kembali terkendali hingga kini dia telah pakar di bidang ADHD.
Menuliskan cerita hidup bukanlah hal gampang atau pekerjaan yang bisa dilakukan dalam semalam dan semudah membalikkan telapak tangan. Dengan sebuah musibah kita kadang mengatakan dulu hidup saya baik dan kini telah tertimpa musibah adalah sebuah langkah yang kian memperparah keadaan yang bisa membuat kita tertekan.
Itulah juga saya dulu yang menyalahkan keadaan saat divonis dokter mengidap gangguan cemas (bipolar) namun seiring waktu saya mengubah cerita hidup saya menjadi 👇
"sebelum dideteksi bipolar hidup saya tak ada makna dan tujuannya, dulu saya seorang yang ambisius untuk diri sendiri, gemar menghamburkan uang ke dalam hal sia-sia dan berbau dosa dan kini saya menjadi lebih baik, saya mulai mementori orang lain untuk beasiswa, tempat curhat orang-orang dengan karir dan makna hidup, saya terjun dalam dunia sosial, hingga berbagi kepada sesama, dimana hal tersebut mungkin tak saya lakukan jika hidup saya baik-baik saja".
Melepaskan sebuah kisah yang kita anggap buruk dengan sebuah kebaikan di dalamnya akan menenangkan secara psikologis. Hal yang membuat saya mengubah cara menyampaikan cerita saya adalah dengan terapi, counseling dengan counselor dan mentor.
Saya yakin Anda bisa melakukannya sendiri dari apa yang hilang dan apa yang Anda dapatkan. Inilah yang dilakukan oleh dr. Hendryk dan saya, mengubah cara menyampaikan kisah hidup. 
kita semua berjuang dan "korban" dalam hidup ini. Mengubah cara melihat sebuah kejadian tak mengenakkan dalam hidup dan mengambil sebuah hikmah bukanlah perkara sehari dua hari, ada yang bertahun-tahun melakukannya hingga berproses dalam penerimaan diri dalam menerima sebuah kejadian. Hal ini jelas tak mengenakkan namun dengan rasa syukur akan membawa kepada kedamaian hati dan seseorang bisa menjadi bijak dan menemukan sisi baik dari masalah hingga membuat kita bertahan 😇🙏
======================================
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gerakan Donasi Penghafal Qur'an Yatim / Berprestasi

Bismillah THE VOLUNTEERS adalah komunitas yang bergerak dalam dunia Islam dan kemanusiaan. Kali ini kami memperkenalkan program kami khusus...