Rabu, 06 Desember 2017

Merasa Memiliki dan Bertanggung Jawab : Sebuah Cara Menemukan Tujuan Hidup

Merasa Memiliki dan Bertanggung Jawab : Sebuah Cara Menemukan Tujuan Hidup
===========================================
Setelah saya menemukan bahwa ada hal yang jauh lebih penting daripada menjadi bahagia lalu saya memutuskan menekuni dan mempelajari tentang apa yang lebih penting daripada bahagia karena di sebuah ujungnya bahagia itu di luar kontrol manusia kerena siklus hidup ada bahagia dan sedih dan sebuah tujuan hidup membuat tetap kuat dalam mengarungi hidup. Saya mencari orang-orang yang memiliki tujuan hidup dan mewawancarai hingga mengejar mereka dan saya menemukan satu hal yakni rasa memiliki dalam sebuah ikatan dan tanggung jawab.
Saya tidak akan menemukan tujuan hidup jika hanya mengandalkan kebebasan semau saya dan tidak mengikatkan diri dalam sebuah tanggung jawab. Saya membaca ratusan lembar buku psikologi, pengembangan diri, tentang tujuan hidup, dan filsafat.
 Merasa memiliki dalam sebuah ikatan dengan menghargai diri secara mendalam dan menghargai orang lain. Kebanyakan orang mengikatkan diri dalam sebuah hubungan keluarga, anak-orang tua, adik-kakak, suami-istri. Rasa ini muncul dari sebuah cinta yang diikat oleh tanggung jawab untuk berbagi terhadap individu dan tiap orang bisa memilih dengan siapa mengikatkan diri dalam sebuah tanggung jawab dan memupuk rasa tersebut.
Sebuah inspirasi tentang hal ini saya dapatkan dalam sebuah iklan asuransi yang sangat viral di sosial media dari seorang anak muda di Thailand yang tiap hari memberi uang kepada seorang ibu yang kurang mampu, memberi bantuan kepada ibu penjual keliling dengan mengangkat lapak jualannya, hingga menaruh makanan di depan pintu rumah seorang ibu tua.
Apakah seorang lajang tidak bisa mengikatkan diri terhadap orang lain yang membutuhkannya? Atau kita balik pertanyaannya apakah setiap individu yang telah memiliki pasangan sudah mengikatkan diri dalam sebuah ikatan dan tanggung jawab? Rasanya terlalu pendek sudut pandang kita jika hanya mereka yang telah memiliki pasangan yang bisa merasakan ikatan tersebut. 
Hubungan ini pun harus dipelihara karena bisa memudar. Tanpa disadari kadang kita melukai orang yang telah mengikatkan diri kepada kita dengan sebuah pengabaian termasuk mengabaikan mereka saat mereka membutuhkan nasehat, kita dengan sibuk mengutak atik ponsel cerdas, berbicara sepintas lalu kepada mereka, tidak bertegur sapa kepada mereka yang telah tersenyum kepada kita. 
Saya menyadari amat sering mengabaikan mereka yang berada dalam ikatan tanggung jawab saya. Hal-hal seperti ini membuat individu terasa tidak dihargai dan dianggap tak ada. Ketika hidup dengan cinta, kita bisa menghargai orang lain sepenuh hati dalam sebuah ikatan dalam keluarga dan pertemanan. Ikatkanlah diri dengan individu untuk sebuah tanggung jawab yang membuat kita menemukan tujuan hidup! 🙏😇❤️
[Bukhari : 6605] ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gerakan Donasi Penghafal Qur'an Yatim / Berprestasi

Bismillah THE VOLUNTEERS adalah komunitas yang bergerak dalam dunia Islam dan kemanusiaan. Kali ini kami memperkenalkan program kami khusus...