Kamis, 23 November 2017

Meniggalkan Pekerjaan Nyaman, Negara Maju, Sahabat dan Keluarga demi Sebuah Tujuan Hidup

Menjadi orang asing di suatu negara merupakan pengalaman berharga untuk dibagikan. Jika selama ini ini kita hanya melihat sisi asiknya tinggal di suatu negara dengan pemandangan, foto jalan jalan-jalan, dan serunya di suatu negara ada sisi yang jarang terungkap yakni bagaimana cara bertahan di suatu negara.

Carl, pria keturunan Amerika yang sudah bekerja di Indonesia sembari belajar Bahasa Indonesia untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa lokal setempat.


Meninggalkan comfort zone adalah jawaban mengapa memilih perkerjaan yang Carl jalani saat ini dan tinggal di Indonesia. Sebuah pekerjaan di Amerika dengan gaji memadai dan pada periode tertentu sudah bisa ditebak kebutuhan materi yang memadai namun Carl memilih meninggalkan pekerjaan di negara tempat kelahirannya. Meninggalkan keluarga dan sahabat di Amerika sebuah harga yang harus dibayar lalu bagaimana ayah satu anak ini mampu bertahan di negara rantau?


Mengerjakan hal yang saya sukai, jawab Carl. Hal yang dia sukai adalah mempelajari Alkitab inilah yang mengalahkan keinginannya untuk tetap berada dalam zona nyaman di Amerika dimana pekerjaan yang telah mengalahkan ego saja dimana kebanyakan orang tidak ingin meninggalkan zona nyaman. Dia menyadari kecintaannya mempelajari Alkitab dan dia menemukan di belahan dunia lain tak memiliki kesempatan membaca Alkitab dalam versi bahasa lain sementara di negaranya sudah sangat lengkap sehingga tidak 'menantang' lagi baginya. Yang dibutuhkan di Amerika sudah lengkap dan tuntas.



Ketertarikannya mempelajari Alkitab ditempuh lewat jenjang sekolah setingkat bachelor selama 3 tahun setengah. Kecintaannya pada pekerjaan ini dapat dilihat dengan pernyataannya bahwa dia ingin orang lain merasakan sebuah rasa yang tidak dirasakan sebelumnya sebelum dia mempelajari Alkitab dan dia ingin orang lain juga merasakan hal tersebut. Dia merasakan kepuasan, ketenangan, dan kedamaian dalam pekerjaan melayani orang lain.


Perjuangan untuk menikmati pekerjaan saat ini dimulai ketika dia harus meninggalkan pekerjaan yang aman dari segi finansial dan masa depan cerah di Amerika lalu di memutuskan masuk kampus dan setelah menyelesaikan pendidikannya dia mengunjugi sebuah negara di Afrika untuk melihat belahan dunia lain. Sebuah tempat yang memberinya pelajaran. Pelajaran untuk terus mencari dan akhirnya dia melakukan observasi tentang negara yang menjadi tujuan pekerjaannya dan ditemukanlah Indonesia. Baginya, Indonesia masih membutuhkan keahliannya.


Hidup di negeri rantau memiliki tantangan tersendiri bagi Carl yakni ketika menjadi orang tua di negara ini karena anak pertamanya lahir di Indonesia. Tak ada sahabat, teman dan keluarga meskipun dia memiliki teman di Indonesia namun rasa yang amat berbeda dengan mereka yang dirindukannya di Amerika. Dukungan dari teman, sahabat, dan keluarga demi pekerjaan yang dicintainya dimana harus dibayar dengan pengalaman yang sangat berharga. Dia mengaku ada saat dia sedih hingga menangis layaknya yang saya sampaikan saat berada di Australia saat menyelesaikan pendidikan.

Mengembalikan kepada tujuan awal "Mengapa Saya Berada Disini" adalah obat mujarab ketika berbagai tantangan pekerjaan dan kondisi sekitar tak bersahabat. Carl mengakui dalam pekerjaan selalu ada masalah namun dengan mengembalikan kepada tujuan awal kita berada disini akan membuat masalah menjadi jelas arah solusinya.

Tantangan lainnya hidup di Indonesia adalah banyak hal-hal yang dianggap normal di Indonesia dimana Carl belum mampu untuk mencari solusinya. Ada kejadian dimana untuk menyelesaikan masalah tak ada petunjuk jelas bagaimana menyelesaikannya. Hal ini bisa dimaklumi karena Carl berasal dari negara dimana segala sesuatu sangat jelas petunjuknya dimana ketika kita mengalami masalah ada aturan apa yang semestinya dilakukan. Di Indonesia pun ada aturan tersebut namun masih banyak 'unwritten rules' dalam menegakkan sebuah aturan.


Tinggal di Indonesia selama dua tahun lebih memiliki cerita tersendiri baginya, terlebih buah hatinya lahir di Indonesia, hidup di Indonesia, menghirup udara di Indonesia dengan kewarganegaraan Amerika. Anaknya telah menjalani budaya Indonesia namun kewarganegaraannya adalah Amerika. Raut wajah sedih terlihat dimata Carl saat mengakhiri obrolan kami.


Thanks to Carl who has shared his wonderful experience during his stay in Indonesia. I do hope you enjoy Indonesia and your positive spirit can be shared.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gerakan Donasi Penghafal Qur'an Yatim / Berprestasi

Bismillah THE VOLUNTEERS adalah komunitas yang bergerak dalam dunia Islam dan kemanusiaan. Kali ini kami memperkenalkan program kami khusus...