Sabtu, 25 November 2017

Alumni Hubungan Internasional Mengubah Haluan Karir menjadi Guru

Alumni Hubungan Internasional Unhas Makassar Terpanggil Menjadi Guru 





Jika kebanyakan sarjana pendidikan enggan menjadi guru dengan berbagai alasan termasuk merasa bahwa menjadi guru kerjaan rendahan tidak demikian bagi Arafat Arsyad. Menjalani profesi guru adalah sebuah panggilan jiwa dimana dia sudah sempat mencoba beberapa profesi yang berhubungan dengan latar belakang pendidikannya di universitas namun dia memilih menjadi guru karena merasa bahwa ada banyak manfaat positif yang bisa disebar kepada masyarakat melalui profesi guru.
Ketika masuk sebagai mahasiswa di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin bayangannya adalah bekerja sebagai diplomat di Kementerian Luar Negeri. Sebuah mimpi yang hampir dimiliki bagi mereka yang masuk di jurusan ini namun seiring berjalannya waktu dia sadar bahwa ada porsi yang terbatas dan kompetisi ketat menjadi seorang diplomat di negeri ini. Dia pun juga sadar menjadi diplomat harus memiliki keterampilan tertentu yang masih harus digali dari dirinya dan membutuhkan waktu untuk mencapai semua itu.
Dengan melihat realita ini ayah dari dua orang anak ini merasa harus lebih berbesar hati, lebih realistis dan lebih cerdas menentukan prioritas hidup bahwa ada hal yang lebih penting dari pada menjadi Duta Besar dalam versi Diplomat Indonesia menjadi Duta Besar untuk sesama yang membutuhkannya. Menjadi Duta Besar untuk sesama yang tanpa dibatasi ruang gerak kreatifitasnya karena menyadari pasar kerja yang bisa menyerap alumni Hubungan Internasional masih sangat segmented.
Mengapa Arafat ingin jadi guru?
Menjadi guru merupakan pilihan yang diambil secara sadar dan pertimabangan, dikarenakan rasa peduli yang besar terhadap keluarga dan juga kepentingan masyarakat menggeser ego pribadinya. Meskipun dia menyadari pasar kerja untuk alumni HI sangat besar peluangnya bagi Arafat dimana dia sempat bekerja di salah satu maskapai terbesar di negeri ini untuk penerbangan ke luar negeri ini, namun karena mengingat dia lebih menekankan faedah / unsur Guna diri di masyarakat sehingga dia lebih memilih jalan seperti saat ini dengan menjadi guru.
Arafat juga menyampaikan bahwa ilmu yang didapatkannya di bangku kuliah sangat bermanfaat dalam karirnya sebagai guru menurutnya menjadi guru juga Duta penyebar manfaat bagi siswa dan komunitas, meskipun dengan profesi guru keahlian dan bakat diplomasi tetap bisa tersalurkan.
Temukan cerita lengkapnya di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gerakan Donasi Penghafal Qur'an Yatim / Berprestasi

Bismillah THE VOLUNTEERS adalah komunitas yang bergerak dalam dunia Islam dan kemanusiaan. Kali ini kami memperkenalkan program kami khusus...