Kamis, 16 Januari 2014

Hari Hari Pertama di Adelaide

Saya tiba di Adelaide tanggal 14 Januari 2014 melalui penerbangan Jakarta - Sydney selama kurang lebih 7 jam dan Sydney ke Adelaide 2 jam. Kesan pertama saat tiba di Adelaide yakni panasnya yang luar biasa yang sempat mencatat rekor terpanas di dunia pada tanggal 16 Januari 2014, yah panasnya sekitar 43 C, bagi saya yang dari Indonesia memang sedikit shock dengan panas ini  namun berusaha untuk bertahan dengan panasnya Adelaide karena saya akan berada disini selama 2 tahun insya Allah.

Kedatangan kami di Bandara Adelaide disambut oleh mbak Atik yang sangat ramah dari Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) serta beberapa staf Flinders yang sangat ramah benar-benar welcoming yang sangat ramah. Organisasi Pemuda Muslim Indonesia juga menyambut kami dan membagikan minuman kaleng, suatu pengalaman yang sangat hangat saya rasakan. Saya merasakan seperti di Indonesia dengan bertemu dengan anak-anak Indonesia. 

Sepanjang pengamatan singkat saya orang-orang Australia di Adelaide sangat ramah hal ini bisa saya lihat ketika kita bertanya ke orang sekitar ketika menanyakan tempat atau membutuhkan arahan mencari alamat mereka sangat antusias menjelaskan. Ketika sekilas kita melihat mereka kelihatan individualis namun ketika kita meminta pertolongan mereka sangat ramah dan super ramah.

Selanjutnya saya harus membiasakan diri dengan waktu sholat di musim panas yang jauh lebih panjang. Untuk sholat subuh sekitar pukul 04.37 sedangkan untuk sholat magrib pukul 20.32. Hari-hari pertama saya masih kuat bertahan sampai jam 12 malam karena menunggu isya pukul 22.00 sehingga bisa dipastikan saya telat bangun pagi sholat subuh. Meski memasang alarm namun tubuh saya belum terbiasa bangun sehingga alarm meninabobokan saja. Mungkin badan saya memerlukan penyesuaian.

Jalanan di Adelaide sangat lengang dengan jalan yang besar dan kendaraan yang sangat sedikit. Selama 3 hari saya belum pernah melihat orang mengendarai sepeda motor hal yang sangat kontras dengan tempat saya tinggal di Palu dimana motor ada dimana-mana bahkan melebihi jumlah kendaraan roda empat. Di Adelaide jumlah mobil lebih tinggi daripada sepeda motor mungkin dikarenakan harga mobil sangat murah disini karena bebas pajak. Kita bisa mendapatkan mobil bekas seharga AUD 1,000.

Untuk transportasi umum saya memakai bus ke kampus dan pusat perbelanjaan. Seperti halnya di Darwin, ciyee saya masih selalu bernostalgia dengan Darwin, bus di Adelaide sangat nyaman dan space yang luas. Dua hari terakhir ini saya menggunakan bus dan uniknya tidak pernah ada penumpang yang berdiri bahkan masih banyak kursi yang kosong ditambah lagi jumlah aramada bus yang banyak dan datang tepat waktu serta jarak kedatangan dari satu bus ke bus yang lainnya kira-kira 5 menit.

Saya sangat terkesan dengan rumah yang kami tempati karena sangat sederhana tapi semuanya dapat difungsikan dengan maksimal hal yang kontras di Indonesia dimana rumah besar-besar dan ditinggalkan begitu saja tanpa dimaksimalkan penggunaannya. Disini rumah-rumah saya belum pernah melihat rumah yang besar dan mewah semuanya sesuai standar dan sangat sulit membedakan satu rumah dengan lainnya karena modelnya hampir sama.



Tanggal 16 Januari 2014 merupakan hari kedua saya di Kampus saya merasakan sangat nyaman karena pelayanan di kampus bagaikan pelayanan di bank di Indonesia serta  para staf yang menangani bagian registrasi enrollment international student  sangat supportive sehingga saya merasa sangat mudah. Prosedur serta aturannya sangat jelas bahkan mengurus kartu mahasiswa bisa sehari saja diselesaikan.

Terus terang senior-senior yang belajar di Adelaide sangat baik hati untuk membantu memudahkan masa adaptasi kami di Adelaide. Terima kasih buat mbak Cece yang membantu kami sebelum kedatangan kami di Adelaide untuk akomodasi kami dan mentake over rumah yang dia kontrak ke kami, mbak Atik yang mengurusi kami saat tiba di Bandara, kakak senior dari Kupang yang saya lupa namanya hehehe yang membantu mengaktifkan student account saya di Flinders Lbibrary dan many thanks buat rekan-rekan lainnya. I should say they are all incredible. PPIA has worked the best and satisfying for us.



4 komentar:

  1. salut dengan pengalamannya.
    waktu itu ngambbil beasiswa nya pake jalur apa??

    BalasHapus
  2. wah.. saya suka sekali dengan adelaide...

    BalasHapus
  3. Besok tgl 6 saya bersama keluarga akan ke adelaide.. tapi saya masih bingung untuk masalah accomodation..

    BalasHapus

Gerakan Donasi Penghafal Qur'an Yatim / Berprestasi

Bismillah THE VOLUNTEERS adalah komunitas yang bergerak dalam dunia Islam dan kemanusiaan. Kali ini kami memperkenalkan program kami khusus...