Senin, 23 Desember 2013

My First Journey to see the World - Youth Exchange


Halo! Perkenalkan nama saya Khairullah biasa dipanggil Herul asal dari Sulawesi Tengah. Saya mengenal program Pertukaran Pemuda Antar-Negara melalui senior-senior saya di kampus tercinta Universitas Tadulako. Saya ingin sekali seperti mereka karena dimata saya mereka hebat bisa menjadi wakil Sulteng ke luar negeri. Semenjak memasuki dunia kampus saya selalu menjaga mimpi saya untuk ke luar negeri gratis. Karena saya bukan golongan tajir tuir melintir sehingga kalau bukan jalur beasiswa sejenis ini saya tak mungkin bisa ke luar negeri.


Program Pertukaran  Pemuda Indonesia Australia mencakup Pre-Departure Training (PDT) di Jakarta, Host Family dengan keluarga Australia saat di Australia, Work Placement program magang di lembaga sesuai bidang Anda di Australia, Penampilan Seni di Australia, Counterpart dengan peserta Australia serta Community Development selama 2 bulan di Indonesia.

Untuk PDT kami selama dua minggu bersama-sama dengan 17 peserta lainnya di Indonesia. Selama PDT kita akan diberi pembekalan soal peran pemuda di masyarakat, wawasan kebangsaan, pariwisata Indonesia, sekilas pandang mengenai Australia dan  latihan penampilan kesenian Indonesia yang akan kita tampilkan selama program. Selama PDT kita akan berkunjung ke Kantor Kemenpora (kalau beruntung bisa ketemu Menpora hehehe), kunjungan ke Kedutaan Australia dan melakukan medical check up.

Setelah dikukuhkan oleh pihak Kemenpora dan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) selanjutnya berangkat ke Australia selama di Australia diadakan orientasi di hotel selama beberapa hari sebelum ditempatkan di rumah host family selama sebulan. Asyiknya berkesempatan tinggal bersama orang-orang Australia dengan memanggil mereka mom and dad hehehe serta mepelajari kebudayaan an gaya hidup orang Australia. Selanjutnya kita juga diberikan arahan mengenai tempat kerja kita selama sebulan karena program ini memberikan bekal profesional kepada tiap peserta sesuai dengan bidang yang diinginkan. Selama dua bulan di Australia peserta Indonesia melakukan magang 4 hari Senin - Kamis dan di hari Jumat kita melakukan pertunjukan seni di tempat umum, sekolah, mall dan kantor pemerintah.

Ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan bisa jadi 'artis' di Australia karena mereka melihat pakaian adat kita unik-unik yang tentunya membuat mereka mau berfoto. Setelah fase kota selesai kita akan di tempatkan sebulan di desa lebih tepatnya daerah yang lebih sepi karena untuk fasilitas sama saja antara kota dan desa di Australia. Di fase desa peserta AIYEP akan mendapatkan magang untuk kerja. Di akhir program 18 pemuda Australia sedang melakukan pelatihan terpisah untuk diberangkatkan ke Indonesia bersama kami anak Indonesia. Sekitar 3 hari sebelum berangkat kami bertemu dengan 18 anak Australia dan selanjutnya setiap anak indonesia dipasangkan dengan anak Australia (pasangan bukan lawan jenis yah hehehe jadi tidak boleh macam-macam). Selama di Indonesia kelompok kami ditempatkan di Kalimantan Selatan, sebulan di Desa Barikin untuk melakukan community development dan sebulan di Kota Banjarmasin.  Berikut beberapa video dari youtube tentang kegiatan AIYEP. http://www.youtube.com/watch?v=weBIiKp5F9o dan http://www.youtube.com/watch?v=5IXKlnq-40U


Pengukuhan sebagai Peserta Pertukaran Pemuda Indonesia Australia 2006/2007



Bersama Host Family di Alice Springs

Bersama Orang Tua Angkat dan Australian Counterpart di Barikin
Setelah Sholat Idul Adha, Fase Desa AIYEP di Kalimantan Selatan





Foto Bersama Peserta Australia di Kantor Kemenpora

Foto Session bersama Peserta dari berbagai di Indonesia

Bersama Peserta Australia di Darwin



Selanjutnya saya akan memberikan informasi seputar persiapan mengikuti seleksi PPAN.
Adapun persiapan yang saya lakukan untuk mengikuti Seleksi Pertukaran Pemuda Antar-Negara adalah:
1.    Mencari Contact Person resmi panitia Seleksi PPAN,  hal ini penting agar informasi bisa Anda ketahui secepat mungkin. Program ini dikelolah oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga dan diteruskan ke Dinas Pemuda dan Olahraga masing-masing Provinsi. Untuk tahap seleksi pihak Dinas Pemuda dan Olah Raga melibatkan para alumni pertukaran pemuda antar negara yang tergabung dalam PCMI. Jadi rekan-rekan harus terus aktif menghubungi panitia di Dispora atau PCMI untuk menanyakan kapan seleksi akan dilaksanakan. Biasanya seleksi dilaksanakan di awal tahun sekitar bulan Februari hingga April. 

2.    Mempersiapkan penampilan seni lokal daerah yang diwakili hal ini penting karena sebagai Calon  Duta Indonesia peserta harus menguasai daerahnya dengan baik  dimana setiap peserta Indonesia akan menunjukkan kemampuan keseniannya kepada panitia saat Pre-Departure Training di Jakarta dimana penampilan seni tersebut dipilih dan dikolaborasikan dengan kesenian dari peserta lain. Untuk persiapan seleksi waktu itu saya belajar menari tarian daerah Kabupaten Poso yakni Torompio, puisi Kaili berjudul Toepule, dan menjadi master of ceremony serta menyanyikan lagu bahasa Inggris.
3.    Aktif menanyakan informasi seputar materi seleksi PPAN kepada mereka yang pernah mengikuti test hal ini saya lakukan demi meminimalisir kesalahan saat  test. Pertanyaan sesi wawancara saya dapatkan dari teman saya yang pernah mengikuti tes beberapa pertanyaan yang terkesan ‘menjebak’ menuntut kita untuk berfikir bijaksana dalam kondisi terdesak. Biasanya pertanyaan-pertanyaan yang muncul seputar pengalaman para alumni selama mengikuti program.
4.    Aktif menjadi penghuni Perpustakaan Daerah untuk meriset kebudayaan Sulawesi Tengah. Hampir beberapa minggu saya menjadi membaca literatur tentang Sulawesi Tengah mengenai adat istiadatnya, para tokoh-tokohnya dan berbagai sejarah tentang Sulawesi Tengah.
5.    Mempersiapkan bahasa Inggris dengan baik. Usahakan sesering mungkin berlatih di depan umum sehingga saat tes Anda tidak perlu nervous lagi. Mempersiapkan dengan baik tentu bukanlah usaha satu malam melainkan akumulasi usaha belajar bahasa inggris selama ini. Usahakan aktif dalam berbagai organisasi club bahasa Inggris sehingga pada saat seleksi Anda tidak susah payah lagi menunjukkan kemampuan bahasa Inggris Anda.

Sesuai dengan pengalaman saya saat mengikuti test PPAN di tahun 2006 test dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut. Hari pertama diawali dengan tes tertulis mengenai pengetahuan lokal daerah setempat, pengetahuan umum dan isu-isu internasional yang semuanya harus dijawab dalam bahasa Inggris. Setelah istirahat siang dilanjutkan dengan wawancara yang dibagi dalam beberapa meja panelis sesuai dengan bidang yakni mengenai nasionalisme/ leadership, country destination, psikologi dan personality. Untuk hari kedua yakni presentasi selama kurang lebih 15 menit disertai dengan tanya jawab dari peserta dan juri setelah istirahat dilanjutkan dengan group discussion. Tes di hari ketiga meliputi penampilan seni masing-masing peserta.

Hal penting yang harus diingat bahwa selama seleksi  usahakan untuk menjadi diri sendiri karena pada dasarnya panitia mencoba melihat para peserta selepas mungkin dan senatural mungkin sehingga kepribadian peserta sesungguhnya kelihatan. Jangan pakai acara jaim-jaiman karena panitia sedang menanti sisi asli dari peserta yang mungkin sangat dibutuhkan di program. Peserta tidak akan pernah tahu mengapa  terpilih sampai  menjalani program dan mengatakan inilah alasan saya mengapa saya terpilih. 

Usahakan berkomunikasi dan bergaul dengan peserta lain selama program karena dengan berbagi cerita  bisa belajar dari peserta lain dan membentuk pertemanan yang solid sehingga selesai seleksi  bukan hanya memiliki pengalaman berkompetisi tetapi  memiliki teman-teman yang mungkin dia akan mewakili daerah.

Selanjutnya selalu awali usaha Anda agar perjuangan berhasil dilewati dengan baik. 

Selamat berjuang 

Khairullah
khairullah.razak@gmailcom

2 komentar:

Gerakan Donasi Penghafal Qur'an Yatim / Berprestasi

Bismillah THE VOLUNTEERS adalah komunitas yang bergerak dalam dunia Islam dan kemanusiaan. Kali ini kami memperkenalkan program kami khusus...