Minggu, 22 Desember 2013

Sebuah Jawaban Perjuangan Beasiswa pada Percobaan kedelapan

Perjuangan saya mengejar beasiswa dimulai pada awal tahun 2011 meskipun tahun-tahun sebelumnya saya pernah melamar beasiswa namun karena tidak  fokus sehingga hasilnya masih gagal. Diantara beasiswa yang sempat saya lamar pertama kali adalah Ford Foundation (2007), ADS (2007) dan Stuned (2010).



Nah di tahun 2011 saya sudah mulai serius  mengejar beasiswa  karena pertimbangannya waktu itu  biaya sekolah untuk master di Indonesia lumayan mahal ditambah lagi aturan bagi Pegawai Negeri Sipil yang ingin melanjutkan sekolah di daerah domisili  tidak dibebastugaskan dari tugas kantor dan biaya ditanggung sendiri. Lalu saya mulai berfikir mengapa tidak memanfaatkan peluang beasiswa dimana  saya bebas dari tugas kantor.

Untuk mengejar beasiswa saya memantapkan diri untuk belajar TOEFL karena nilai awal saya sangat rendah yakni 463 tahun 2007 dan 480 di tahun 2010 sehingga sulit untuk memenuhi persyaratan administrasi beasiswa.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah mendaftar kursus TOEFL di salah satu lembaga di Kota Palu selama dua puluh kali pertemuan. Tidak muluk-muluk target saya waktu itu yakni cukup untuk menaikkan TOEFL saya ke angka 500.  Dan Alhamdulillah target terpenuhi setelah mengikuti 20 kali pertemuan dan saya mengikuti ujian TOEFL ITP dengan nilai TOEFL saya 507.


Selanjutnya saya masih merasa nilai TOEFL saya belum 'aman' karena bisa saja nilai tersebut turun lagi dan nilai TOEFL 507 masih terbatas pada beasiswa tertentu yang bisa dilamar. Lalu saya mengambil kursus TOEFL kedua kalinya sebagai untuk memaksimalkan serapan pelajaran yang banyak ketinggalan di kursus sebelumnya.  Setelah mengikuti bimbingan kali kedua dan melakukan test TOEFL alhamdulillah nilainya saya sudah mencapai 520. Alhamdulillah lumayan, sangat lambat karena saya memang tipe slow learner.



Sambil mengisi waktu agar tetap memotivasi saya melamar beasiswa saya tetap ikut les TOEFL lagi di Lembaga Bahasa Untad di Jalan Setia Budi dimana kami diajar oleh Bapak Jos. Alhamdulillah saya mendapat banyak ilmu soal TOEFL dari beliau ditambah motivasi dan tips beasiswa dari beliau. Sekedar informasi beliau ini adalah penerima beasiswa Fulbright dari pemerintah US sehingga kelas TOEFL bimbingan beliau selain membahas TOEFL juga diselingi kisah-kisah hidup beliau saat study di US.

Suka dan duka belajar TOEFL banyak juga termasuk banyaknya rumus, nilai simulasi test kadang tidak ada peningkatan sehingga tidak banyak peserta belajar TOEFL berguguran. Yang saya amati dibutuhkan kesabaran dalm belajar TOEFL, ketekunan dan disiplin karena untuk meningkatkan nilai berapa digit saja tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Hal yang bisa mengobati semua itu adalah dengan membaca blog para penerima beasiswa sehingga semangat terus terjaga. Target saya tidak muluk-muluk yakni saya hanya butuh nilai TOEFL yang cukup entah itu kapan agar saya bisa melengkapi persyaratan melamar beasiswa ke  luar negeri.

Tantangan lainnya yang saya hadapi adalah minimnya teman-teman yang sama-sama berjuang mencari beasiswa di Palu saat itu (2010) sehingga kadang ada rasa ingin mundur saja karena  tak jelas ditambah lagi saya melihat di daerah saya peluang beasiswa ke luar negeri hanya didominasi oleh dosen.

 Tahun 2011 saya melamar beasiswa New Zealand ASEAN Scholarships dan belum berhasil juga dan di pertengahan tahun yang sama saya melamar beasiswa ADS untuk kedua kalinya dan masih belum berhasil. Total lima kali percobaan melamar beasiswa dan belum mencapai target bahkan masuk  tahap wawancara saja belum ada sama sekali sehingga saya luar biasa down.



Saya kembali bersemangat setelah bertemua kawan saya yang baru saja menyelesaikan masternya di Belanda melalui beasiswa ERASMUS MUNDUS. Dia menyemangati saya bahwa kenapa saya mesti banyak berpikir? saya sudah PNS coba terus saja melamar beasiswa ke luar negeri dan sayapun tidak didesak waktu untuk segera sekolah lagian kalau berhenti mengejar beasiswa  sangat rugi Rul karena orang yang berkompetisi mengejar beasiswa di daerah ini saat itu (2011) sangat kurang sehingga peluang  diterima sangat besar, tutupnya.

Dia menanyakan sudah berapa kali saya mengirimkan lamaran beasiswa dan jawaban saya 5 kali. Coba sampai 8 kali  setelah itu terserah  mau mundur atau maju karena alasannya sederhana dia lulus pada percobaan 8 kali.  Bisa rejeki beasiswa saya di percobaan ke 8 dan saya mundur pada percobaan kelima, jawabnya. Dia pun menunjukkan nilai-nilai TOEFLnya semenjak awal dari angka 480an hingga mencapai 575. semuanya mungkin asal tekun jawabnya.

Awal tahun 2012 saya lebih tekun mengejar beasiswa. Berbekal modem Telkomsel flash khusus untuk amunisi berselancar menyusuri blog-blog penerima beasiswa. Tahun ini saya mendapatkan banyak perubahan untuk essay. Saya menganalisa essay yang saya kirimkan selama 5 kali sebelumnya memang sangat jauh dari standar yang dimiliki para penerima beasiswa.

Lamaran beasiswa pertama saya kirimkan ke NZAID sebagai percobaan keenam dan sayapun kembali meminta rekomendasi ke atasan saya dan dosen saya. Dosen saya yang selalu setia Bapak Mochtar Marhum sempat menanyakan apakah tahun kemarin belum lulus? saya jawab belum lulus pak. Jangan lupa ikutan ADS lagi tahun ini. Saya merasa mendapatkan semangat karena diam-diam dosen saya ini memperhatikan saya yang sudah lama berjuang melamar beasiswa. Dalam hati saya sudah sedikit malu sama dosen saya ini karena sudah berkali-kali minta surat rekomendasi namun beliau tetap menyemangati.



Selanjutnya saya mengambil kursus di IALF Jakarta untuk 2 minggu belajar IELTS. Walaupun saat itu saya harus meminjam uang tapi saya ingin tahun 2012 saya memaksimalkan usaha sehingga saya tidak ingin  gagal di tes IELTS ADS jika masuk wawancara.

Tepatnya di bulan April 2012 saya mengikuti Intensive IELTS Class di IALF Jakarta disini saya merasakan suasana belajar di Australia karena bertemu dengan mereka yang sudah berstatus penerima  penerima beasiswa ADS yang sedang pelatihan sebelum berangkat ke Australia. Saya pun sempat bertemu dengan salah satu rekan seunit saya dulu di Jakarta, sebagai penerima beasiswa ADS yang akan berangkat ke Sydney. Sungguh semangat saya semakin memanas untuk mengejar beasiswa ini.



Pengajar saya Mr.Nigel juga sempat menyampaikan bahwa beasiswa ADS telah dibuka tahun ini dan sempat memberikan saran-saran dalam mengisi aplikasi beasiswa tersebut. Guru saya yang lain Ms. Rozz Dunk juga membantu proses saya melamar beasiswa ADS di tahun 2012. Dia membantu untuk berkomunikasi dengan pihak kampus di Australia.

Pada saat saya mengikuti bimbingan IELTS di IALF Jakarta, teman sekelas saya Ogy  mengajak saya melamar beasiswa master Fulbright yang deadlinenya tinggal dua hari lalu saya melihat formulir yang disodorkan yang  ternyata tidak terlalu banyak isian dan saya pun menyanggupi untuk mengisinya dan di akhir cerita saya baru  tahu kalau teman saya tersebut tidak sempat mengumpulkan aplikasi beasiswa tersebut.


Di akhir Intensive IELTS Class IALF ini Alhamdulillah nilai IELTS saya setelah bimbingan 2 minggu di IALF Jakarta cukup memuaskan untuk pemula 5.5 dan saya bersyukur bisa melewati angka 5 karena untuk persyaratan lulus ADS di tahap JST adalah 5. Selanjutnya saya mengisi form aplikasi ADS dibantu saudara saya yang baru menyelesaikan study master di New Zealand melalui jalur beasiswa NZAID, dan Mr. Kieran - counterpart saya pada program Australia Youth Exchange. Saya sangat terbantu dengan ide-ide dari dia yang mencoba menyederhanakan poin yang ingin saya sampaikan dan berusaha untuk mengarahkan saya untuk memberikan jawaban sesuai yang diinginkan oleh pemberi beasiswa dalam hal ini Pemerintah Australia. Pemeriksaan terakhir dilakukan oleh guru saya di IALF Jakarta, Roz Dunk. Dia sangat  sabar dan teliti dalam memeriksa essay  yang saya kirimkan dan dia harus berkali-kali merevisi dan mengirimkan kembali perbaikannya. Dari cara dia memeriksa benar-benar dia lakukan dengan teliti sehingga  saya merasa dibimbing seorang mentor hebat dan  saya melihat perubahan yang jelas beda antara essay awal saya sebelum diperiksa tiga orang ini.

Alhamdulillah selesai juga aplikasi beasiswa ADS dan saya mengirimkannya pada awal bulan Juni 2012 berhubung saya akan berangkat ke New Delhi untuk mengikuti short course, beasiswa ITEC, India. Perjuangan untuk beasiswa ADS sebagai beasiswa yang ke delapan kali saya lamar telah saya lakukan maksimal (versi saya). Saya berjanji, jika kali ini saya gagal mungkin saya akan tetap melamar beasiswa namun tak memberikan harapan besar karena saya rasanya sudah maksimal saat ini.


==============================================

India,


Kabar dari beasiswa Fulbright saya terima saat  di India bulan Juli yakni saya mendapatkan paggilan wawancara namun saya memilih untuk melanjutkan short course di India.



Palu


Selanjutnya notifikasi dari beasiswa New Zealand diakhir Agustus menyatakan saya belum masuk shortlisted. Saya sangat kecewa karena saya sudah sempat mengantongi Letter of Acceptance kampus di New Zealand ditambah lagi nilai TOEFL saya sudah melebihi 550 sebagaimana yang dipersyaratkan beasiswa tersebut tapi saya tetap optimis bahwa ADS akan memberikan kabar baik.

Sepulang dari New Delhi, saya mencoba mendaftar short course bahasa Mandarin ke China selama setahun dan  saya hanya memasukkan berkas-berkas yang sudah saya punya selama ini . Alhamdulillah tepatnya di bulan September saya dinyatakan lulus. Ini saya lakukan untuk mengantisipasi jika tidak ada beasiswa master yang lulus.

Tahun 2012 adalah tahun memperbaiki kesalahan terdahulu  bagi saya. Saya tidak pernah tahu dimana rezeki beasiswa saya maka segala jenis beasiswa yang bisa saya lamar dan saya bisa memenuhi persyaratannya maka saya kirimkan lamaran.

Pada bulan September saya juga mendapatkan informasi dari teman saya untuk melamar beasiswa Community College Initiative Program (CCIP) beasiswa non gelar dari Pemerintah US dan sayapun mengisi formulirnya dan menyiapkan persyaratan yang diinginkan. tepat pada 12 November 2012 saya mendapatkan notifikasi bahwa saya masuk shortlisted untuk wawancara diakhir bulan November 2012. Saya sangat gembira karena mimpi akan ke luar negeri kian dekat karena masuk wawancara. Namun saya teringat kawan saya yang justru sangat berharap pada beasiswa ini belum masuk shortlisted.

Saya pun sesekali teringat beasiswa ADS namun saya tidak mencari informasi soal informasi peserta shortlisted ADS karena saya terlalu fokus untuk persiapan wawancara beasiswa US dan saya tidak ingin melewatkan kesempatan ini karena saya belum tahu dimana rezeki beasiswa saya.


Setelah pulang dari Jakarta menyelesaikan wawancara beasiswa US, saya menelpon kantor ADS Jakarta dan menanyakan pengumuman peserta shortlisted yang masuk wawancara ternyata pengumumannya sudah lama dan dia menanyakan nama saya dan officer ADS menyatakan bahwa saya masuk shortlisted peserta yang akan diwawancara. Alhamdulillah saya kembali menanyakan ke officer tersebut betul nama saya masuk shortlisted, iya nama saya jelas masuk sisa menunggu surat resmi via pos.

Kembali saya menyiapkan segala sesuatu untuk wawancara mulai dengan menelusuri blog-blog yang berbicara soal wawancara ADS dan mengumpulkan prediksi pertanyaan dan kembali saya menyusun jawaban dari pertanyaan tersebut. Jawaban tersebut saya ketik dan saya minta perbaikan dari counterpart saya Kieran Pascoe. Dengan senang hati dia memberikan bantuan dan memperbaiki prediksi pertanyaan interview dan jawabannya. Alhamdulillah serasa semuanya berjalan lancar proses ADS kali ini serasa semesta mendukung. ditambah lagi seorang ipar teman kantor saya adalah seorang warga negara Australia yang lagi berlibur di Palu datang ke rumah saya untuk meminta bantuan saya untuk menterjemahkan bahan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris dengan senang hati saya bantu dan saya meminta bantuannya untuk memperbaiki jawaban prediksi wawancara ADS.




Hari-hari berlalu, saya disibukkan dengan persiapan wawancara ADS dan test IELTS JST. Saya sangat menyiapkan wawancara ini karena dari blog-blog yang saya baca banyak peserta yang gagal karena wawancara yang kurang memikat panelis. Tak disangka-sangka tanggal 23 Desember 2012 saya mendapatkan notifikasi dari pihak AMINEF kalau saya lulus ke tahap selanjutnya beasiswa US dan saya harus segera melakukan medical check up. Saya bahagia, sangat bahagia karena sudah ada kepastian dari US.

Selanjutnya saya sudah mulai kebingungan apa melanjutkan beasiswa US ini sementara tujuan utama saya beasiswa ADS dimana masih dalam proses. Sementara kalau melepaskan beasiswa US dan memilih konsentrasi di proses JST ADS tidak ada jaminan saya akan lulus ADS. Saya pun memutuskan untuk menghadapai saja apa yang ada di depan ketika ada yang bertanya soal dua beasiswa ini saya jawab biar Allah yang memutuskan karena saya SUNGGUH bingung.


Waktu saya pun tersita dengan medical check up dimana persyaratan beasiswa US memang lumayanlah. Sangat sulit mendapatkan pemeriksaan menyeluruh di satu rumah sakit di Palu. Saya pun harus melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit, Vaksinasi di dokter klinik dan berburu mantoux test yang ternyata tidak ada di Palu sehingga saya harus ke Makassar.

Saya sempat bingung tujuan utama saya adalah ADS dan saya sudah berada di tahap wawancara lalu mengapa saya masih disibukkan dengan persyaratan beasiswa ke US. Beberapa hari sebelum berangkat ke Makassar untuk wawancara ADS saya sempat sakit karena kelelahan atau mungkin pengaruh berbagai macam vaksin yang masuk ke dalam tubuh saya.

Deadline untuk mengumpulkan berkas medical check up dan dokumen lainnya untuk beasiswa ke US makin dekat sampai hari H saya berhasil menyelesaikannya dengan bantuan teman saya Putri Gagaramusu hingga akhirnya saya berangkat ke Makassar menghadiri wawancara ADS dengan rasa capek yang luar biasa. Sayapun merasa bahwa saya akan kehilangan kesempatan di beasiswa ADS karena pikiran saya sudah bercabang.

Dan wawancara ADS berhasil saya selesaikan dan lumayan berhasil menurut saya karena pengalaman wawancara dari TIM AMINEF US menjadi bekal sekaligus pemanasan sebagai wawancara beasiswa pertama saya. Selanjutnya IELTS test untuk JST ADS saya di hari berikutnya jauh dari yang diharapkan sepertinya nilai saya tidak akan sampai 5 pikir saya waktu itu karena saya ketinggalan pada sesi listening dan writing saya sedikit berantakan. Sudahlah kata saya toh saya sudah mendapatkan beasiswa ke US jadi kenapa terlau pusing.

Wits saya lupa kalau setelah mendapatkan beasiswa ke US saya membatalkan beasiswa short course bahasa Mandarin dari Pemerintah China.

Hari-hari saya bergelut dengan penantian pengumuman beasiswa ADS yang menurut informasi akan diumumkan bulan Februari 2013. Tepat tanggal 4 Februari 2013 saya mengecek email  dan saya melihat sebuah email masuk dari ADS dan sepertinya saya LULUS. Perlahan-lahan mata saya sudah basah menangis menantikan loading email dibuka.  Saya tak sabar membuka email tersebut dan rasanya ini adalah email yang paling lama saya buka karena penuh tanda tanya. Berikut isi emailnya

Dear Australian Development Scholarship (ADS) applicant

Congratulations, the Australian Agency for International Development (AusAID) has recently approved your ADS application. The location of PDT is provided on the Australia Awards website  www.australiaawardsindo.or.id

An official letter will be sent by courier to your home address, over the next week.

Once again congratulations – I look forward to meeting you during Pre-Departure Training.

Best wishes

MICHAEL BRACHER
Manager
Australia Awards Scholarships - Indonesia




================

Inilah jawaban dariNya atas percobaan kedelapan saya yang membawah saya ke Australia, kuliah di jurusan Specia Education di Fllinders University selama dua tahun. Alhamdulillah.  Inilah langkah kecil saya melalui coretan ini semoga bisa menjadi gambaran perjuangan sebuah mimpi.

Salam,

Khairullah







4 komentar:

  1. Subhaanallaah.. Baarokallaah bang Kahirul. Perjuangannya sangat memotivasi sy. Many thanks.

    BalasHapus
  2. Subhanalalha saya dpt nilai toelf ga smp 80 aja udh meraung2, cengeng sekali...tulisan anda membakar semangat saya

    BalasHapus
  3. Subhanalalha saya dpt nilai toelf ga smp 80 aja udh meraung2, cengeng sekali...tulisan anda membakar semangat saya

    BalasHapus
  4. I failed for my first try and I'll try next... what an inspiring story

    BalasHapus

Gerakan Donasi Penghafal Qur'an Yatim / Berprestasi

Bismillah THE VOLUNTEERS adalah komunitas yang bergerak dalam dunia Islam dan kemanusiaan. Kali ini kami memperkenalkan program kami khusus...