=================================================
Edisi penutup ini Agung Purnomo akan berbagi cerita bagaimana proses pembelajaran Bahasa Inggris di Pesantren Gontor yang mampu menggemblengnya mencapai target Bahasa Inggris untuk melamar beasiswa ke luar negeri. Bagi saya mencapai target Bahasa Inggris yang cukup untuk melamar beasiswa hanya dengan bekal dari sekolah setingkat SMU dimana saya seorang alumni jurusan Bahasa Inggris lalu saya masih membutuhkan waktu untuk les Bahasa Inggris lagi setelah menyelesaikan kuliah untuk mendaftar beasiswa adalah hal istimewa.
Nah kali ini Agung memaparkan Bagaimana Gontor mengajarkan Bahasa Inggris. Menurut Agung yang menjadi keunggulan Gontor adalah lingkungan yang mendukung untuk terus belajar Bahasa Inggris dan tenaga pengajar yang profesional. Lingkungan di Gontor mendukung santri untuk berkompetisi dan kompetensi yang diajarkan benar-benar terstandar. Cara mengajar para guru dan guru itu sendiri memang berbeda.
Diantara kegiatan yang mendukung Bahasa Inggris bagi Agung ialah santri-santri ketika berada di Gontor diberikan keleluasaan mendirikan Klub Bahasa Inggris dan para pengurus berhak merekrut anggota-anggota baru. Nah, jika Anda datang ke Gontor maka akan banyak klub bahasa termasuk Bahasa Inggris sehingga hal ini membuat santri termotivasi untuk belajar Bahasa Inggris. Disamping itu, setiap sekali dalam dua minggu santri diwajibkan untuk praktek public speaking.
Kegiatan lain yang mendukung Bahasa Inggris santri dengan diadakannya Kontes Bahasa dan Open Debate yang dikelola oleh santri dan untuk santri. Selain itu ada penampilan seni drama dalam Bahasa Inggris yang ditampilkan santri. Pengajar dalam hal ini biasa disebut ustadz di pesantren hanya mensupervisi program-program santri.
Kegiatan lain yang paling mendukung Bahasa Inggris santri adalah diwajibkannya mempraktekkan Bahasa Inggris selama dua minggu 24 jam. Nah jika ada yang tidak berbahasa Inggris maka akan dilaporkan ke Lembaga Penegak Bahasa dimana mereka yang melanggar akan disidang setelah shalat magrib. Mereka yang berbahasa daerah dalam kurun waktu tersebut akan mendapatkan 'siksaan' yang lebih berat. Nah hal inilah yang membuat santri-santri terdorong untuk meningkatkan keterampilan Bahasa Inggris mereka.
Untuk Pengajar Bahasa Inggris sendiri menurut Agung sangat bervariasi bahkan ada pengajar tamatan kampus di Eropa. Yang menggelitik saya apakah seorang alumni Eropa mau digaji dengan pas-pasan dimana sudah umum dilakukan di sekolah Islam. Ternyata Gontor sangat menghargai pengabdian alumni luar negeri tersebut dengan memenuhi semua kebutuhan selama mengajar di Gontor termasuk tunjangan untuk anak dan istri. Tambahan dari Agung bahwa Pondok ini termasuk sangat bermurah hati memberikan layanan-layanan kepada para pengajar.
Bukan hanya itu Gontor juga unggul di Bahasa Arab, kedisiplinan siswa, Seni dan Dakwah maka tidak mengherankan jika Gontor juga sudah menerima siswa dari luar negeri.
A million thanks to Agung Purnomo, an Australia Awards Recipient currently works for Indonesian Immigration Office, who has shared his valuable experience that worthed to be learnt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar