Seluz Fahik pria kelahiran Kupang, NTT memiliki mimpi mengenyam pendidikan di luar negeri pada saat duduk di bangku kuliah, tepatnya pada saat semester akhir kuliah. Di kampusnya tempatnya menimbah ilmu di Kupang dimayoritasi oleh dosen tamatan luar negeri diantaranya adalah Australia. Nah dari cerita tentang kehidupan di negeri rantau dari para pengajar di kampusnya menjadi motivasi baginya sehingga dia menjadi sangat terbiasa dan tahu tentang kehidupan akademis di luar negeri.
Awalnya mimpi itu dirasakan terlalu tinggi namun seiring waktu Seluz merasa bahwa tak ada kata terlambat jika kita mau mencobanya meskipun membutuhkan waktu yang panjang. Kurang lebih 3 tahun waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan beasiswa ke Australia di University of Melbourne. Langkah awal itu dimulai di tahun 2009 dengan mempersiapkan diri dan memantapkan niat untuk maju berjuang mengejar beasiswa.
Meninggalkan sebuah pekerjaan merupakan zona aman dan nyamannya di salah satu kampus ternama di Kupang merupakan keputusan yang harus diambil Seluz demi untuk berkonsentrasi melamar beasiswa. Dia mengakui bahwa mungkin orang lain bisa melamar beasiswa sambil tetap bekerja namun karena Bahasa Inggrisnya belum mencukupi, dia harus belajar intensive selama beberapa bulan dalam program ELTA. Ditambah lagi rasa pesimis kerap datang menyapa hingga menggerus rasa percaya dirinya karena tidak gampang baginya untuk melawan rasa itu karena minimnya pengalaman memenangkan pertarungan beasiswa.
Keputusan pun Seluz harus pilih yakni 'gambling' untuk mengorbankan pekerjaan selaku asisten dosen yang telah dirintis sejak lama dan pekerjaan yang susah untuk didapatkan. Kehilangan pekerjaan, penghasilan, dan rekan sejawat adalah konsekuensi yang harus diterima dengan keputusannya memundurkan diri dari pekerjaan saat itu. Keputusan harus dibuat dimana pilihannya adalah jika ingin lanjut kuliah di luar negeri dia harus meninggalkan semua kenyamanan kehidupan yang sudah sangat stabil saat itu.
Dan pada akhirnya mimpi itu telah terwujud, Seluz kini telah menyelesaikan study master di University of Melbourne dengan konsentrasi Applied Maths in Infectious Disease Prevention Mathematical Modelling (Matematika Terapan dalam Pencegahan Penyakit Menular Model Matematika). Sudah beberapa bulan terakhir ini dia telah berkarir di Australia Awards Indonesia di Jakarta dan peluang tersebut membuatnya semakin menjelajahi negara lain hingga memperkaya diri dengan tetap menjalani hobbynya sebagai, traveller, blogger, dan photographer.
Terima kasih Mas "Bubu" atas waktunya untuk diwawancarai 😇
Tidak ada komentar:
Posting Komentar