Tahun 2012 saya mengajukan lamaran beasiswa short course ke India melalui program ITEC. Course yang saya daftar waktu itu adalah Certificate of English Proficiency and IT Skills. Pengumpulan berkas minimal 3 bulan sebelum jadwal program dilaksanakan, namun program yang saya inginkan tinggal 1 bulan lagi maka saya menghubugi Konsulat India di Bali sebagai Contact in
Charge untuk Program ITEC tersebut. Saya memastikan ketersediaan seat untuk program tersebut. Belum ada jawaban pasti namun saya diminta
terlebih dahulu mengirimkan aplikasi lalu difollow up ke ITEC di India untuk kepastiannya.
Saya pun menyiapkan berkasnya dalam sehari, alhamdulillah surat rekomendasi dari Gubernur sudah saya siapkan jauh hari sebelum ada tawaran beasiswa, surat rekomendasi atasan langsung, surat pemeriksaan kesehatan dan nilai TOEFL. Alhamdulillah rampung dalam sehari dan tepatnya pada hari Jum'at tanggal 11 Mei 2012 saya mengirimkan berkas tersebut ke Konsulat India di Bali dan pada hari Senin Sore 14 Mei 2012 berkas saya telah diterima dan langsung wawancara lewat telpon.
Alhamdulillah untuk surat pemeriksaan kesehatan memang agak ribet untuk melengkapinya dalam sehari namun pihak Konsulat India di Bali memberikan keringanan untuk beberapa bagian diabaikan saja. Form pemeriksaan kesehatan tersebut dalam Bahasa Inggris jadi sisa tinggal diisi dan syukur alhamdulillah ada teman saya yang juga dokter masih muda jadi dia yang bantu. Terima kasih banyak dr. Franklin L. Sinanu yang sudah dibuat repot waktu itu.
Dua hari selanjutnya surat resmi pun keluar dari Konsulat India di Bali yang menyatakan 1 seat buat saya dalam program tersebut dan saya diminta untuk mempersiapkan segala persyaratan termasuk mengurus visa, tiket pesawat dan tes kesehatan. Alhamdulillah koordinasinya waktu itu masih sangat mudah dan lancar karena mengingat waktunya yang sudah mepet dan saya sebagai peserta pertama yang diberangkat dari Konsulat India di Bali.
Paspor saya kirimkan ke Konsulat India Bali untuk pembuatan visa lalu tiket PP Bali - New Delhi. Selanjutnya beberapa hari sebelum keberangkatan ke New Delhi saya harus mengambil paspor dan tiket saya. Pada saat saya mengambil tiket dan paspor saya diperkenankan bertemu Bapak Konsul India di Bali untuk mendapatkan wejangan bagaimana nantinya di India dan program ITEC ini.
DONE
* * *
Hal yang perlu diperhatikan untuk program ITEC ini adalah tiket pesawat dari daerah ke Bali atau Jakarta tidak ditanggung oleh pihak pemberi beasiswa yang ditanggung tiket dari Bali/ Jakarta ke India PP, akomodasi selama program, penjemputan di Bandara, uang saku, dan paket liburan jalan-jalan (tergantung sponsor), alhamdulillah visa juga gratis dibayarin ITEC.
*
Akhirnya tanggal 11 Juni 2012 merupakan tanggal keberangkatan saya ke New Delhi, melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar. Tepatnya pukul 18.40 menuju Bandara Changi Singapore, penerbangan ke Singapura ditempuh sekitar 3 jam dan tiba pukul 23.00 selanjutnya sejam kemudian pesawat saya menuju New Delhi berangkat juga. Ini kali kedua saya di Changi (kalau gak salah) namun masih bingung juga karena transit namun ada pemandu dari pihak Jet Star yang mencari penumpang transit jadi Insya Allah tidak perlu takut nyasar kesana kemari untuk penerbangan lanjutan.
Penerbangan dari Changi menuju Indhira Gandi sekitar 4,5 jam dan pada saat pesawat akan landing sudah ada penjelasan di layar kemana akan melapor untuk yang warga negara asing dan orang India. Berkat wejangan dari Pak Konsul India saya tidak begitu bingung saat di Bandara Indira Gandi rasanya semua jelas karena semua petunjuknya berbahasa Inggris dan sangat jelas.
Pada saat pemeriksaan di imigrasi saya sedikit mengalami kendala karena saya tidak tahu dimana alamat yang akan saya tuju nantinya. Alhamdulillah setelah saya menggeleda berkas saya akhirnya menemukan alamat dari institusi tempat saya akan belajar nantinya di New Delhi. Hal ini juga penting untuk dicatat meskipun kita berangkat dalam rangka beasiswa kita tetap harus tahu alamat kita di negara setempat karena hal seperti ini bisa menghambat pemeriksaan di imigrasi,
Saya menunggu di Gate 6 tempat yang sudah diberitahukan saya harus menunggu oleh pihak ITEC. Meskipun agak lama menunggu karena yang menjemput rupanya sedang mengantar peserta dari negara lain ke mobil, akhirnya bertemu juga yang menjemput lalu kami diantar ke hotel tempat kami akan menginap selama program. Impresi saya saat melihat pertama kali New Delhi adalah kota ini cocok bagi mereka yang suka berpetualang.
Saya datang di musim panas saat itu dan memang luar biasa panasnya namun syukurnya selama menjalani program beasiswa ini kami diantar jemput dari hotel ke institusi kami mengajar jadi kami tidak menggunakan angkutan umum. Alhamdulillah beasiswa ini layak untuk dicoba adapaun fasilitas yang saya dapatkan:
Nah pada tanggal 25 Juni 2012 saya menyempatkan waktu untuk lapor diri ke Kedutaan Besar Republik Indonesia, New Delhi. Serasa di rumah sendiri bertemu orang Indonesia dan orang India yang bekerja di KBRI yang bisa berbahasa Indonesia. Tiba jugalah saatnya saya bisa sepuasnya berbahasa Indonesia setelah beberapa hari tidak menggunakan bahasa Indonesia. Di sela pembicaraan tersebut datanglah mahasiswa Indonesia untuk mengurus kekonsulerannya di KBRI yang ternyata mahasiswa Program Magister beasiswa dari Pemerintah India. Saya banyak menggali informasi bagaimana cara mendaftar beasiswa tersebut dan kehidupan di Delhi. Kami banyak bertukar informasi tentang prospek beasiswa dari Pemerintah India dan sepertinya saya tertarik untuk mengajukan aplikasi di tahun mendatang.
Khairullah -
+8613255901135 (WA)
Saya pun menyiapkan berkasnya dalam sehari, alhamdulillah surat rekomendasi dari Gubernur sudah saya siapkan jauh hari sebelum ada tawaran beasiswa, surat rekomendasi atasan langsung, surat pemeriksaan kesehatan dan nilai TOEFL. Alhamdulillah rampung dalam sehari dan tepatnya pada hari Jum'at tanggal 11 Mei 2012 saya mengirimkan berkas tersebut ke Konsulat India di Bali dan pada hari Senin Sore 14 Mei 2012 berkas saya telah diterima dan langsung wawancara lewat telpon.
Alhamdulillah untuk surat pemeriksaan kesehatan memang agak ribet untuk melengkapinya dalam sehari namun pihak Konsulat India di Bali memberikan keringanan untuk beberapa bagian diabaikan saja. Form pemeriksaan kesehatan tersebut dalam Bahasa Inggris jadi sisa tinggal diisi dan syukur alhamdulillah ada teman saya yang juga dokter masih muda jadi dia yang bantu. Terima kasih banyak dr. Franklin L. Sinanu yang sudah dibuat repot waktu itu.
Dua hari selanjutnya surat resmi pun keluar dari Konsulat India di Bali yang menyatakan 1 seat buat saya dalam program tersebut dan saya diminta untuk mempersiapkan segala persyaratan termasuk mengurus visa, tiket pesawat dan tes kesehatan. Alhamdulillah koordinasinya waktu itu masih sangat mudah dan lancar karena mengingat waktunya yang sudah mepet dan saya sebagai peserta pertama yang diberangkat dari Konsulat India di Bali.
Paspor saya kirimkan ke Konsulat India Bali untuk pembuatan visa lalu tiket PP Bali - New Delhi. Selanjutnya beberapa hari sebelum keberangkatan ke New Delhi saya harus mengambil paspor dan tiket saya. Pada saat saya mengambil tiket dan paspor saya diperkenankan bertemu Bapak Konsul India di Bali untuk mendapatkan wejangan bagaimana nantinya di India dan program ITEC ini.
DONE
* * *
Hal yang perlu diperhatikan untuk program ITEC ini adalah tiket pesawat dari daerah ke Bali atau Jakarta tidak ditanggung oleh pihak pemberi beasiswa yang ditanggung tiket dari Bali/ Jakarta ke India PP, akomodasi selama program, penjemputan di Bandara, uang saku, dan paket liburan jalan-jalan (tergantung sponsor), alhamdulillah visa juga gratis dibayarin ITEC.
*
Akhirnya tanggal 11 Juni 2012 merupakan tanggal keberangkatan saya ke New Delhi, melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar. Tepatnya pukul 18.40 menuju Bandara Changi Singapore, penerbangan ke Singapura ditempuh sekitar 3 jam dan tiba pukul 23.00 selanjutnya sejam kemudian pesawat saya menuju New Delhi berangkat juga. Ini kali kedua saya di Changi (kalau gak salah) namun masih bingung juga karena transit namun ada pemandu dari pihak Jet Star yang mencari penumpang transit jadi Insya Allah tidak perlu takut nyasar kesana kemari untuk penerbangan lanjutan.
Penerbangan dari Changi menuju Indhira Gandi sekitar 4,5 jam dan pada saat pesawat akan landing sudah ada penjelasan di layar kemana akan melapor untuk yang warga negara asing dan orang India. Berkat wejangan dari Pak Konsul India saya tidak begitu bingung saat di Bandara Indira Gandi rasanya semua jelas karena semua petunjuknya berbahasa Inggris dan sangat jelas.
Pada saat pemeriksaan di imigrasi saya sedikit mengalami kendala karena saya tidak tahu dimana alamat yang akan saya tuju nantinya. Alhamdulillah setelah saya menggeleda berkas saya akhirnya menemukan alamat dari institusi tempat saya akan belajar nantinya di New Delhi. Hal ini juga penting untuk dicatat meskipun kita berangkat dalam rangka beasiswa kita tetap harus tahu alamat kita di negara setempat karena hal seperti ini bisa menghambat pemeriksaan di imigrasi,
Saya menunggu di Gate 6 tempat yang sudah diberitahukan saya harus menunggu oleh pihak ITEC. Meskipun agak lama menunggu karena yang menjemput rupanya sedang mengantar peserta dari negara lain ke mobil, akhirnya bertemu juga yang menjemput lalu kami diantar ke hotel tempat kami akan menginap selama program. Impresi saya saat melihat pertama kali New Delhi adalah kota ini cocok bagi mereka yang suka berpetualang.
Saya datang di musim panas saat itu dan memang luar biasa panasnya namun syukurnya selama menjalani program beasiswa ini kami diantar jemput dari hotel ke institusi kami mengajar jadi kami tidak menggunakan angkutan umum. Alhamdulillah beasiswa ini layak untuk dicoba adapaun fasilitas yang saya dapatkan:
- Pengalama belajar Bahasa Inggris dan IT dari Senin Jumat oleh guru yang memang sudah mengerti bagaimana mengajar mahasiswa internasional.
- Materi pelajaran yang terinci.
- Mengenal kebudayaan antar sesama teman sekelas karena ada presentasi tentang negara asal
- Sertifikat program
- Surat rekomendasi jika kita rajin dan tanpa pelanggaran
- Buku-buku pelajaran yang sangat bagus dan gratis
- Tempat tinggal nyaman di hotel dan satu kamar satu orang
- Uang saku
- dan masih banyak lagi hal lainnya
Nah pada tanggal 25 Juni 2012 saya menyempatkan waktu untuk lapor diri ke Kedutaan Besar Republik Indonesia, New Delhi. Serasa di rumah sendiri bertemu orang Indonesia dan orang India yang bekerja di KBRI yang bisa berbahasa Indonesia. Tiba jugalah saatnya saya bisa sepuasnya berbahasa Indonesia setelah beberapa hari tidak menggunakan bahasa Indonesia. Di sela pembicaraan tersebut datanglah mahasiswa Indonesia untuk mengurus kekonsulerannya di KBRI yang ternyata mahasiswa Program Magister beasiswa dari Pemerintah India. Saya banyak menggali informasi bagaimana cara mendaftar beasiswa tersebut dan kehidupan di Delhi. Kami banyak bertukar informasi tentang prospek beasiswa dari Pemerintah India dan sepertinya saya tertarik untuk mengajukan aplikasi di tahun mendatang.
Khairullah -
+8613255901135 (WA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar